“Ramadhana” di atas adalah mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca fathah dan “sanati” diakhiri tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr karena lil mujawarah.
4. "Nawaitu shaumal ghadi min haadzihis sanati ‘an fardhi Ramadhaana."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.”
5. "Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhaana."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.”
6. "Nawaitu shauma Ramadhaana."
Artinya: “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”
Lafal ini adalah doa niat puasa Ramadhan yang paling pendek sehingga paling mudah dibaca atau dihafalkan. Demikian penjelasan tentang niat puasa Ramadhan yang benar. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Rima Suliastini