"Sepak bola ini alat paling efektif untuk mempromosikan sebuah negara, Qatar misalnya, terkenal sampai ke mana-mana gara gara Piala Dunia kan. Kemudian apa pariwisata ekonomi, nah kalau kemudian kita selengean kayak gini ekonomi kita akan berantakan orang gak akan percaya kerja sama bilateral dengan indo," paparnya.
Akmal juga khawatir, karena dampak yang terjadi bakal merembet ke mana-mana. Baginya, cukup aneh ketika isu penolakan terhadap Israel justru di saat-saat genting.
"Kalau mau menolak, tolak di awal saja pas Israel lolos. Israel lolos 1 Juli 2022 ketika meraka jadi runner up Piala Eropa, nah ketika itu harusnya tolak saja," katanya.
"Indonesia urusan bola saja gak bisa komitmen, apalagi urusan bisnis. Dampaknya sangat besar sekali.... Negara-negara lain berkumpul untuk menyatakan mosi tidak percaya kepada Indonesia bisa saja," imbuh Akmal.