Jadi Tersangka, KPK Bakal Cegah Rafael Alun ke Luar Negeri

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:02 WIB
Jadi Tersangka, KPK Bakal Cegah Rafael Alun ke Luar Negeri
Mantan pejabat pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo bakal dicegah berpergian ke luar negeri. [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengirim surat meminta Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk mencegah mantan pejabat pajak Kementerian Keuangan Rafael Alu bepergian ke luar negeri.

"Ya nanti (akan dicegah), kami akan cek kembali," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Kamis (30/3/2023).

Ali menyebut pencegahan terhadap pihak yang berperkara di KPK, dilakukan sesuai dengan proses penyidikan.

"Seperti dalam penyidikan itu ketika ada kebutuhan untuk mencegah pihak-pihak yang terkait dengan perkara ini ya pasti kemudian kami lakukan," kata Ali.

Rafael Alun telah ditetapkan menjadi tersangka penerimaan gratifikasi.

"Terkait dengan dugaan korupsi penerimaan sesuatu oleh pemeriksa pajak (Rafael Alun) pada Ditjen Pajak Kemenkeu tahun 2011-2023," kata Ali.

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, KPK lebih dulu melakukan penggeledahan di rumah Rafael Alun.

Meski demikian Ali belum menjelaskan secara detail lokasi rumah Rafael yang digeledah, begitu juga dengan barang-barang yang ditemukan KPK.

"Setiap perkembangan dari perkara ini, dan saya kira ini perkara baru, pasti kami akan sampaikan kepada teman-teman semuanya," kata Ali.

Baca Juga: Mantap Rafael Alun Trisambodo Diduga Terima Gratifikasi Selama 12 Tahun, Status Sama Kayak Mario Dandy Jadi Tersangka

Rafael Alun terkahir menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Jumat (24/3/2023) lalu. Dia tak diperiksa seorang diri, melainkan bersama istrinya, Ernie Meike dan anaknya. Rafael dan istrinya diperiksa kurang lebih selama 12 jam. Sementara anaknya lebih dulu meninggalkan KPK.

Kejanggalan Kekayaan Rafael Alun

Rafael menjadi sorotan, pasca perilaku anaknya Mario Dandy melakukan penganiayaan sadis kepada remaja bernama David, putra dari salah satu pengurus GP Ansor.

Kasus itu menyerempet ke asal kekayaannya yang terlapor di LHKPN miliknya. Di dalam laporan tertulis, Rafael Alun memiliki kekayaan Rp 56 miliar. Ditelisik lebih jauh kejanggalan soal harta kekayaannya satu persatu terkuak.

PPATK menemukan Rafael Alun menggunakan nomine dalam transaksi keuangannya. Ditemukan mutasi transaksi sekitar 500 miliar dari 40 rekening bank Rafael dan keluarganya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI