3. Afrika Selatan
Akibat seruan gerakan anti-apartheid, FIFA pun melarang Afrika Selatan pada tahun 1961. Aturan yang berlaku saat itu berupa larangan tim olahraga memiliki pemain ras campuran dan mewajibkan negara yang berkompetisi di Afrika Selatan mengirimkan orang putih.
Dampaknya, Afrika Selatan pun mendapat skors dari olahraga lain seperti kriket internasional, piala davis atau kejuaraan tenis, olimpiade, dan lain sebagainya. Kemudian pada 1990, FIFA memulihkan keanggotaan Afrika Selatan dan bahkan dijadikan tuan rumah turnamen itu pada 2010.
4. Yugoslavia
Larangan dari FIFA dan UEFA terhadap Yugoslavia, yakni pada turnamen Eropa 1992 dan Piala Dunia 1994. Larangan tersebut muncul karena adanya sanksi dari PBB berkaitan dengan munculnya agresi pemerintah yang didominasi oleh Serbia di Balkan terhadap Republik Bosnia Herzegovina.
5. Chile
Negara Chile tidak dapat bergabung dalam kualifikasi piala dunia pada 1994 di Amerika Serikat. Pasalnya karena adanya drama piala dunia 1990 tentang perebutan posisi dengan sang lawan, Brazil.
Roberto Rojas yang merupakan penjaga gawang Chile memperoleh lemparan flare dari Brazil ketika Brazil unggul 1-0 dan waktu hanya tersisa 20 menit. Saat itu, meskipun menang maupun kalah, Brazil tetap aman.
Rojas yang berlumuran darah pun membuat pertandingan dihentikan. Sebuah foto mengungkap luka Rojas berasal dari pisau di sarung tangannya, bukan flare.
6. Kuwait