2. Boleh mengganti puasa Ramadhan dengan cara berturut-turut ataupun secara terpisah
Adapun perintah ini sesuai dengan hadist, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Qadha puasa Ramadan itu jika ia berkehenda, maka boleh melakukan secara terpisah. Dan, jika ia berkehendak, maka ia boleh juga melakukan secara berurutan." (HR. Daruquthni, dari Ibnu Umar)
3. Haram hukumnya bagi seseorang yang sengaja menunda qadha puasa Ramadhan di tahun lalu hingga bertemu dengan bulan Ramadhan berikutnya. Maka orang tersebut akan berdosa.
4. Jika seseorang benar-benar tidak mampu untuk mengganti puasa Ramadhan, maka ia tidak berdosa, dan dianjurkan untuk mengganti puasanya di lain hari.
5. Orang yang meninggal dunia dan belum sempat mengganti puasa Ramadhannya, padahal sebenarnya ia mampu, maka ahli warisnya wajib untuk membayar utang itu.
Pihak yang sangat bertanggung jawab atas tunghakan puasa orang itu ialah anggota keluarganya. Namun, qadha puasa Ramadan bagi orang yang telah meninggal bisa diganti dengan fidyah. Yakni, dengan memberi 0,6 kg bahan makanan pokok kepada orang-orang miskin untuk setiap hari puasa yang telah ditinggalkannya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Siapa saja meninggal dunia dan mempunyai kewajiban puasa, maka dapat digantikan dengan memberi makan kepada seorang miskin pada hari yang ditinggalkannya." (HR. Tirmidzi, dari Ibnu Umar)
Nah demikianlah informasi mengenai kapan mulai puasa qadha Ramadhan? Bagi Anda yang mampu dan sempat, sebaiknya jangan menunda untuk mengqadha puasa Ramadhan.
Baca Juga: Bolehkah Puasa Syawal Digabung Puasa Qadha Ramadhan? Ini Penjelasan Para Ulama
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari