Dalam pertemuan tersebut mereka juga tampak beberapa kali menyinggung politik. Namun, mereka menegaskan tidak ada bahasan terkait dengan keluar dari kabinet.
Luhut menyebut bahwa perbedaan termasuk dengan calon presiden adalah hal yang biasa. Luhut mendorong seluruh pihak untuk tidak memperumit keadaan hanya karena memiliki perbedaan pilihan. Luhut yakin bahwa Surya Paloh tidak mempermasalahkan perbedaan politiknya dengan Presiden Jokowi, ia menambahkan bahwa Surya Paloh sudah berbesar hati.
"Jadi kalau ada perbedaan sana sini saya kira biasa. Tapi perkawanan ya tetap saja jalan. Jadi Pak Surya kan orang baik juga, teman-teman yang lain juga baik jadi kalau ada perbedaan-perbedaan," kata Luhut.
Tukar Cara Pandang Tentang Capres 2024
Luhut mengaku bahwa perbincangannya terkait dengan calon presiden (capres) yang hendak bertarung dalam Pilpres 2024. Ia menyebut bahwa diskusi tersebut berkaitan dengan prediksi siapa capres yang layak diangkat sebagai pemimpin negara di kemudian hari.
Cawapres Anies
Lebih lanjut, Luhut mengaku bahwa ia sempat memberikan masukan pada Surya Paloh terkait dengan calon wakil presiden sebagai pendamping Anies Baswedan. Meski demikian, Luhut tidak membeberkan sosok yang ia sarankan tersebut. Ia merasa bahwa hal itu bukanlah suatu hal yang perlu diceritakan ke publik.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Baca Juga: Anies Ajarkan Airlangga Jika Ingin Jadi Cawapresnya; Partainya Harus Jadi Bagian Koalisi