Teddy Minahasa telah menjalani sidang tuntutan di PN Jakarta Barat pada Kamis (30/3/2023). Dalam sidang tuntutan, Teddy diyakini bersalah karena menukar sabu barang bukti kasus narkoba dengan tawas.
Jaksa juga meyakini Teddy sebagai pencetus awal penggelapan barang bukti sabu untuk dijual. Teddy pun disebut sebagai sosok yang mengajak eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara untuk kerja sama menukar sabu kemudian menjualnya lewat Linda Pujiastuti.
Selain itu Dody diyakini jaksa telah menerima uang Rp 300 juta dari Linda dari hasil penjualan 1 kilo sabu. Jaksa pun meyakini uang Rp 300 juta tersebut telah diterima Teddy dalam mata uang asing.
4. Sidang Vonis
Teddy Minahasa menjalani sidang vonis di PN Jakarta Barat hari ini Selasa (9/5/2023). Dia mengikuti sidang secara langsung, bahkan sempat melemparkan senyum jelang menghadapi sidang vonisnya.
Kuasa hukum Teddy, Hotman Paris berkeyakinan bahwa kliennya tidak akan divonis mati. Dia menyebut tak ada alasan hakim untuk memvonis Teddy dengan hukuman mati, apalagi kliennya itu mendapat puluhan penghargaan selama menjabat di kepolisian.
"Kalau pun hakim mengatakan bersalah, saya yakin banget tidak akan hukuman mati karena tidak ada alasan, apalagi dia sudah menunjukkan adalah perwira senior polisi termuda dengan 25 penghargaan termasuk dari Presiden," kata Hotman di PN Jakbar pada Selasa (9/5/2023).
5. Divonis Penjara Seumur Hidup
Teddy Minahasa telah lolos dari tuntutan hukuman mati yang sebelumnya dilayangkan oleh jaksa penuntut umum.
Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat Jon Sarman Saragih menyatakan jika terdakwa Teddy Minahasa bersalah dalam kasus ini. Hakim juga telah menjatuhkan vonis penjara seumur hidup terhadap mantan Kapolda Sumatera Barat ini.