Suara.com - Isu soal 4 orang pekerja Base Transceiver Station (BTS) PT Inti Bangun Sejahtera yang diduga disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) ditepis oleh Panglima TNI, Yudo Margono.
Yudo mengungkap bahwa para pekerja tersebut bukan disandera oleh OPM, melainkan memiliki masalah dengan hutang sehingga menyebabkan adanya konflik saat sedang bertugas di daerah Distrik Okbab, Papua Pegunungan.
Evakuasi yang dilakukan untuk menyelamatkan pekerja BTS ini memang dibenarkan oleh Yudo, namun hal ini diungkapnya tidak ada kaitan dengan OPM.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Simak inilah fakta selengkapnya.
1. Kronologi kejadian
Dari pengakuan para pekerja BTS yang ditugaskan bersama Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan, Bintang Alverus Sanuari berangkat dari Distrik Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan pesawat pada Jumat, (12/05/2023).
Namun saat baru mendarat, mereka mengaku bahwa ada setidaknya lima orang yang diduga warga sekitar menghadang mereka dan melakukan penganiayaan kepada salah satu dari mereka. Hal ini pun membuat satu orang pekerja yaitu Benyamin menjadi korban luka-luka.
2. Dua orang pekerja kembali ke Oksibil usai terluka
Akibat luka yang disebabkan oleh senjata tajam tersebut, Bintang Alverus sebagai ketua dari kelompok pekerja BTS ini langsung kembali ke Oksibil bersama korban Benyamin untuk mendapatkan perawatan medis dari luka yang disebabkan oleh warga sekitar tersebut. Sedangkan, 4 orang pekerja lainnya ditahan warga yang diduga adalah bagian dari OPM Papua.
Baca Juga: Nekat Pakai Pelat TNI dan 'RF' Bodong di Jaksel, Mobil Toyota Vellfire-Pajero Ditindak Polisi
3. Berita penyanderaan diterima TNI-Polri
Berita soal penyanderaaan yang diduga dilakukan oleh pihak OPM pun menyeruak. Hal ini pun juga diketahui oleh Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Mohamad Dafi. Koordinasi TNI-Polri dalam misi penyelamatan pun langsung dilakukan demi memastikan para pekerja BTS tetap dalam kondisi selamat.
Tim gabungan TNI Polri yang juga melibatkan Dansatgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 143/TWEJ Letkol Ari Ismoyo Timor ini pun mencoba berkoordinasi dengan tokoh masyarakat sekitar demi menyelamatkan nyawa para pekerja yang disandera.
4. Warga yang diduga OPM akhirnya lepaskan sandera
Setelah hampir 24 jam menyandera para pekerja BTS, warga yang diduga bagian dari OPM ini pun akhirnya melepaskan seluruh pekerja BTS yang berjumlah 4 orang atas pendekatan yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama di sekitar Distrik Okbab.
Pembebasan sandera ini pun dikonfirmasi oleh tokoh masyarakat setempat bahwa para pekerja sudah berada di rumah salah satu warga pada Sabtu, (13/05/2023).