Ayam dinilai sebagai makanan yang mewah bagi Suku Baduy Dalam. Meski banyak ayam di kampung yang berkeliaran, tetapi tidak berarti dapat dikonsumsi sehari-hari.
Suku Baduy Dalam hanya menyantap ayam satu kali dalam sebulan. Momen tersebut yakni ketika upacara besar seperti kelahiran dan pernikahan saja.
Berkaitan dengan alasan pemutusan sinyal internet, Suku Baduy Dalam melakukannya sebagai upaya meminimalisir dampak negatif internet terhadap masyarakat. Bagi suku tersebut, internet mengancam kehidupan mereka dan moral anak muda.
Kelompok Suku Baduy Dalam ingin menjunjung tinggi norma-norma yang diajarkan leluhur. Kelompok tersebut ingin tetap tinggal di hutan, menolak teknologi, sekolah tradisional, dan uang.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma