Tak hanya itu, Johnny pun diduga sempat memeras anak buahnya, Achmad Latif dengan meminta uang sebesar Rp 500 juta sejak Maret 2021 hingga Oktober 2022. Uang Rp 500 juta yang didapatkan tersebut berasal dari dana konsorsium proyek BTS 4G tersebut.
5. Lanjutkan kontrak kritis
Proyek BTS tersebut ternyata tidak berjalan sesuai rancangan. Kontrak kritis yang terjadi mengalami keterlambatan hingga 40 persen. Namun, Johnny tetap melanjutkan kontrak kritis tersebut dan pembayaran tetap dilakukan sebanyak 100 persen dengan jaminan proyek akan rampung pada 31 Maret 2022.
Kendati sudah mendapat jaminan, proyek tersebut tetap tidak rampung pada Maret 2022. Johnny pun tetap bersikeras memberikan kesempatan kepada para vendor untuk merampungkan proyek.
6. Minta anak buahnya kirim uang ke untuk bantuan banjir dan gereja
Uang yang dimintai oleh Johnny kepada Achmad Latif pun disanggupi oleh Latif. Johnny pun meminta agar uang itu dikirimkan sebesar Rp 200 juta kepada korban bencana banjir di Kabupaten Flores Timur, Rp 250 juta dikirimkan kepada Gereja GMIT di Nusa Tenggara Timur, uang Rp 500 juta dikirimkan kepada Yayasan Pendidikan Katholik Arnoldus, dan uang Rp 1 miliar kepada Keuskupan Dioses Kupang.
7. Dapatkan fasilitas mewah
Johnny pun tercatat beberapa kali menerima fasilitas mewah dari pihak vendor maupun anak buahnya. Ia mendapatkan fasilitas main golf sebesar Rp 420 juta dari Gelumbang Menak, uang sebesar Rp 4 miliar dari Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan. Ia juga mendapatkan hadiaah dari Direktur Utama PT Sansaine Exindo Jemy Sutjiawan berupa pembayaran hotel bersama timnya selama melakukan perjalanan dinas ke Barcelona, Spanyol, sebesar Rp 452,5 juta.
Johnny juga sempat dibiayai saat melakukan perjalanan ke Paris, Prancis sebesar Rp 453,6 juta, ke London, Inggris sebesar Rp 167,6 juta dan perjalanan ke Amerika Serikat sebesar Rp 404,6 juta.
Baca Juga: Dana Operasional Lukas Enembe Capai Rp1 Miliar Sehari, Dari Mana Sumbernya
Kontributor : Dea Nabila