"Tapi kalau ada penyesalan, ketahuilah bahwa sambutlah kerinduannya untuk bertaubat. Makanya bantu dia untuk bertaubat. Diterima lagi jika dia mampu. Ingat, kalau dia mampu," imbuhnya.
Lantas apa makna mampu di sini? "Bisa menyimpan itu (rasa) marah, bisa menyimpan sakit hatinya sampai kapanpun. Kalau tidak mampu jangan, lebih baik dicerai tanpa harus bercerita apapun," kata Buya Yahya.
"Ada dua pilihan, tentu yang utama prioritas adalah dia ditolong, mungkin kepeleset dia (sampai berselingkuh), itu jauh lebih bagus. Kalau ternyata nggak mampu atau nggak kuat, khawatir keluar dalam marahnya, maka berpisah dengan baik-baik, tanpa ada caci maki, tanpa ada menyebut kejelekannya," pungkasnya.