Poster
Reels
Mengenal Insecurity dan Inner Child Lewat Yoursay Talk
Kesehatan mental menjadi salah satu topik yang belakangan banyak digaungkan di media sosial. Hal ini berkaitan dengan semakin aware-nya anak muda terhadap isu kesehatan mental.
Di media sosial, anak muda tak jarang membagikan konten seputar masalah kesehatan mental yang mereka alami. Termasuk tentang inner child dan insecurity. Sebenarnya apakah sih itu?
Topik inner child dibahas dalam Yoursay Talk edisi Rabu, 20 September 2023 melalui Instagram Live. Bersama Rafika Syaiful, M.PSI., seorang psikolog klinis, peserta diajak untuk mengenal dan menerima inner child pada acara Yoursay Talk dengan tema ‘Love and Heal Your Inner Child’
Rafika memaparkan, inner child merupakan istilah yang sedang hype sekarang ini. Teori tentang inner child ini memang telah ada sejak dulu, tetapi istilahnya saja yang berbeda.
“Inner child adalah kumpulan perjalanan atau masa lalu seseorang. Kayak bagaimana orang itu terbentuk, itu baru namanya konsep inner child. Kumpulan pengalaman individu seseorang di masa kecilnya,” terang Rafika.
Inner child pasti dimiliki oleh semua orang. Namun yang menjadi concern adalah adanya inner child yang terluka. Inner child terluka biasanya disebabkan oleh berbagai hal di masa lalu, terutama ketika masih kecil, Seperti misalnya kekerasan saat kecil, mengalami abusive, pengabaian, atau orang tua yang sering berperilaku kasar.
Baca Juga: Peduli Kesehatan Mental, Yoursay Sukses Serukan Campaign "Happy Mind Soul Me"
Meski begitu, Rafika meminta agar inner child dijadikan sebagai hal yang positif. Jangan malah menghancurkan hidup sendiri dengan dalih inner child terluka.
“Jangan jadikan ini suatu hal negatif, tapi kita bisa memilih kita mau jadikan pengalaman kita sebagai hal yang positif kah, atau jadi hambatan. Jangan sungkan untuk cari bantuan profesional, ke psikolog bukan berarti kalian terdiagnosis gangguan mental atau mental bermasalah, itu belum pasti,” jelas Rafika.
Sehari setelahnya, giliran insecurity yang dibahas di Yoursay Talk. Atikah Dian R, M. Psi, psikolog dari Associate Clinical Psychologist Welas Asih Healing and Development Center, membahas soal masalah yang kerap dijumpai anak-anak muda ini.
Insecurity sendiri seringkali berkaitan dengan tujuan hidup dan kemampuan diri sendiri. Kondisi ini dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman, tetapi hal ini bukan berarti sebuah gangguan atau penyakit.
“Sebenarnya lebih karena, pertama, setiap orang itu pernah merasakan insecure. Karena dari teori perkembangan manusia, kita memang punya suatu masalah ketika kita mencari jati diri. Ini seringkali intens terjadi ketika kita remaja dan menuju dewasa. Ini lebih kepada kita ingin mencari tahu diri kita, seringkali inputnya dari lingkungan sosial, seperti membandingkan diri sendiri dengan orang lain,” ujar Atikah Dian.
Sebagai suatu masalah, tentu saja insecurity akan berpengaruh terhadap berbagai hal lain, seperti misalnya kesehatan fisik. Ketika hal ini terjadi terus-menerus,dapat memberikan efek kepada tubuh, seperti risiko tekanan darah tinggi, gangguan kardiovaskuler dan mengganggu kesehatan jantung.