Istri Lukas Enembe, Yulce Wenda sempat membuka pintu mobil dan berdiri meminta kepada massa memberi jalan bagi iring-iringan jenazah suaminya.
Mobil jenazah itu bergerak pelan dari pelataran parkir Ruang VIP Bandara Sentani dengan pintu belakang dibiarkan terbuka agar para pelayat bisa melihat peti jenazah Lukas Enembe.
Peti jenazah Enembe itu kemudian dikeluarkan dari mobil jenazah dan dipikul warga dengan iring-iringan pelayat yang berjalan kaki menuju STAKIN Sentani. Sementara di kiri-kanan jalan, tampak para pelayat memberikan penghormatan dan bergabung iring-iringan jenazah Enembe.
Pj Gubernur Papua Jadi Korban
Akhirnya, jenazah mantan Gubernur Papua dua periode itu tiba di Kompleks STAKIN Sentani sekira jam 10.47 WP.
Meski begitu, saat arak-arakan peti jenazah Lukas Enembe sempat diwarnai amuk massa. Iring-iringan jenazah itu awalnya berlangsung dengan aman, tiba-tiba terpicu adanya sejumlah orang yang melemparkan batu ke arah Kantor Cabang salah satu bank BUMN di Kemiri.

Pj Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun menjadi salah satu korban lemparan batu dalam kericuhan itu. Dalam foto yang diterima Suara.com itu, wajah Muhammad Ridwan Rumasukun tampak berdarah-darah.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo telah membenarkan adanya kejadian ini. Menurutnya kericuhan terjadi akibat adanya pihak yang memprovokasi.
"Iya benar ada yang memprovokasi sehingga anarkis," kata Benny saat dikonfirmasi jurnalis Suara.com.
Baca Juga: Profesi Mentereng Abah Aos, Pendukung AMIN Sebut Anies Baswedan sebagai Imam Mahdi