Sebanyak delapan orang tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam serangan yang terkait dengan geng kriminal di Guayaquil pada Selasa (09/01), sementara dua petugas polisi dibunuh oleh "penjahat bersenjata" di kota terdekat, Nobol, kata polisi.
Di Kota Riobamba, hampir 40 narapidana, termasuk seorang gembong narkoba lainnya, kabur dari penjara.
Setidaknya tujuh polisi juga diculik setelah Presiden Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan tiga polisi yang diculik duduk di tanah dengan pistol diarahkan ke arah mereka.

Salah satu polisi dipaksa membaca pernyataan yang ditujukan kepada Presiden Noboa, lapor kantor berita AFP.
"Anda menyatakan perang, Anda akan mendapat perang," kata sang polisi membacakan pernyataan tertulis.
"Anda mengumumkan keadaan darurat. Kami menyatakan polisi, warga sipil, dan tentara sebagai rampasan perang."
Siapa Adolfo Macias Alias Fito?
Aparat Ekuador mengatakan Fito tidak berada di selnya pada Minggu (07/01) pagi, ketika polisi datang untuk memindahkannya ke gedung lain dalam kompleks penjara yang sama.
Baca Juga: Terendus, Ada Dugaan Kartel Suku Bunga Para Perusahaan Pinjol
Pencarian di sayap penjara keamanan maksimum tempat dia ditahan sejauh ini tidak menemukan jejak apapun.
Juru bicara pemerintah, Roberto Izurieta, mengatakan bahwa Fito, yang memimpin geng Los Choneros, telah diberitahu bahwa dia akan dipindahkan dari penjara La Regional, tempat dia ditahan di sel luas yang dicat dengan warna-warna ceria dan dihiasi dengan mural.
Dia diperkirakan melarikan diri hanya beberapa jam sebelum rencana pemindahannya.
Dua sipir penjara telah ditahan karena dicurigai membantu Fito melarikan diri.
Pria berusia 44 tahun ini memimpin Los Choneros, sebuah geng penjara yang dianggap berada di balik banyak kerusuhan mematikan dan perkelahian yang terjadi di penjara-penjara Ekuador selama beberapa tahun terakhir.
Meskipun bos utamanya beroperasi dari balik jeruji besi, kekuasaan Los Choneros tidak terbatas pada penjara di Ekuador.