Ternyata Ono menerangkan, berdasarkan keterangan dari Maruarar, dua sertifikat kantor PDIP Jabar hilang. Ono lalu mengurus pembuatan sertifikat baru.
Ia meminta sejumlah persyaratan kepada tiga orang yang namanya tercantum dalam sertifikat lama, yakni ahli waris almarhum Ketua DPD saat itu Jajang, Rudi Harsa, dan Ara.
Dari ketiga orang itu, Ono mengatakan, hanya Maruarar Sirait yang belum menyerahkan persyaratan untuk mengurus pembuatan sertifikat.
"Seluruh berkas yang lain sudah kami serahkan ke notaris agar sertifikat kantor PDI Perjuangan Jabar bisa segera dibalik nama. Tinggal menunggu syarat dari Ara saja," ujar dia.
Untuk itu, Ono meminta Ara segera menyerahkan persyaratan yang mereka minta agar pengurusan sertifikat kantor PDIP Jabar bisa rampung.
Ono menunggu itikad baik dari Maruarar Sirait untuk menyelesaikan utangnya terhadap PDIP Jabar.
"Jadi, teman-teman media bila bertemu dengan Maruarar Sirait tolong sampaikan, silakan bila ingin keluar dari PDI Perjuangan atau ingin mendulang suara capres lain di basis PDI Perjuangan, tapi selesaikan dulu sertifikat atas nama PDI Perjuangan karena itu bukan hak dia. Selesaikan dulu utangnya," ujar Ono.
Mengenai keluarnya Ara dari PDIP, Ono sudah curiga ketika anak dari Sabam Sirait itu mengatakan, Ganjar Pranowo tidak lebih baik dari Joko Widodo dan tak yakin akan menang di Jawa Barat.
Padahal Ara telah membentuk relawan yaitu Network for Ganjar Presiden bersama beberapa ketua alumni perguruan tinggi besar di Jawa Barat.
Baca Juga: Lelaki Ini yang Bikin Megawati Menangis Sampai Lidahnya Kelu
Bahkan melakukan berbagai macam kegiatan sehingga Ara diyakini masih ada di gerbong Ganjar Pranowo.