"Jadi sekarang kalau kans peluang sejauh ini yang saya cermati memang Mba Puan ya untuk punya peluang untuk menggantikan posisi ketum nanti kalau sudah waktunya sudah saatnya. Meskipun ada juga nama Prananda juga punya peluang," kata Pangi.
Khusus Trah Soekarno
Pangi menegaskan posisi ketua umum PDIP hanya diperuntukan untuk trah Soekarno. Bisa menjadi perpecahan bila kursi bekas Megawati dijabat oleh pihak lain yang bukan bagian dari keluarga.
Sulit bila pihak yang bukan trah Soekarno ingin menjadi ketua umum PDIP. Pangi mengatakan trah Soekarno itu merupakan suatu keniscayaan bagi PDIP dan menjadi hal penting sebagai prasyarat untuk menjadi ketua umum.
"Karena bagaimanapun kalau misalkan memang di luar trah Soekarno nggak mungkin. Memang akan terjadi perpecahan di internal akan terjadi gontok-gontokan kontestasi sehingga memang ketua umum PDIP itu adalah trah Soekarno," kata Pangi.
Ujang juga berpendapat demikian. Menurutnya mustahil bila Megawati mewariskan kursi pimpian PDIP untuk mereka yang bukan bagian dari keturunan Soekarno.
"Saya rasa tidak mugkin ya, tidak akan terjadi. Ketua umum PDIP pasca Megawati diserahlan kepada nonkader ataupun kader yang di luar trah Soekarno. Selama masih ada trah Soekarno, misalkan Puan dan Prananda ya maka antara Puan dan Prananda yang akan jadi ketua umum," kata Ujang.