"Garis keturunan itu kemudian tersambung hingga ke Isa ar Rumi. Jadi dari anak ketiga tadi punya anak namanya Muhammad An Naqib lalu punya anak namanya Isa ar Rumi," terang UAS.
Dari Isa ar Rumi ini kemudian bila dirunut sampai ke Al Muhajir.
"Jadi Isa ar Rumi ini memiliki anak bernama Ahmad bin Isa ar Rumi. Dia kemudian hijrah dari Irak ke Yaman kemudian disebut dengan Al Muhajir," imbuhnya.
Ahmad bin Isa ar Rumi ini kemudian memiliki anak bernama Ubaidullah. Ubaidullah itu mempunyai anak laki-laki bernama Alwi.
"Keturunan dari Alawi ini hingga kini tersambung ke Nabi Muhammad SAW. Keturunan Alawi ini disebut Ba'alawi, dari situ muncul bermacam marga yang dikenal seperti sekarang hingga sampai ke Nusantara ada As Saqaf hingga Sumaith atau yang dikenal di sini bin Smith," tukasnya.
Asal Marga Smith
Merujuk pada unggahan Tirto.id yang mengutip dari buku Anne Bang bertajuk Sufis and Scholars of the Sea: Family Networks in East Africa 1860-1925, berdasar silsilah Alawiyyin atau kaum yang berkaitan dengan Rasulullah, keluarga Sumayt atau Smith merupakan cabang yang relatif kecil.
Marga Smith disebutkan dalam buku tersebut adalah keturunan Ali bin Abu Thalib yang jamak diketahui merupakan suami dari Fatimah az-Zahra, putri dari Rasulullah.
Marga Smith berasal dari Hadramaut, Yaman. Karena tersebar di berbagai negara, penyebutan marga ini memiliki variasi ada yang menyebut Semit, Semaith, Sumait, Sumayth hingga Smith.
Baca Juga: Usia Berapa Bayi Jalani Tedak Siten? Ini Penjelasan dan Rangkaian Upacara Lengkapnya
Masih merujuk di tulisan yang sama, menurut Asisten Profesor Kajian Islam dan Timur Tengah dari New York University, Prof. Ismail Fajrie Alatas
marga Smith bukan gelombang awal keluarga keturunan nabi yang menjejakkan kakinya ke nusantara.
Ia menduga orang-orang dari marga Smith ini datang ke Hindia Belanda kala itu pada periode setelah dibukanya Terusan Suez yang bersamaan dengan beroperasinya kapal uap pada pertengahan abad ke-19.