Tetapi seiring berjalannya waktu, Meki bisa beradaptasi. Ia berupaya menjalankan visi misi tentang apa yang selama ini ada di kepalanya mengenai pembangunan Paniai, saat masih menjadi penerbang. Meki berupaya untuk selalu hadir bagi masyarakat, selain tentu menjalankan pembangunan di Paniai.
Meki bahkan menganggap tidak ada beda antara bekerja sebagai pilot dengan bekerja sebagai bupati. Pasalnya menurut dia, kedua pekerjaan tersebut sama-sama bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kalau menurut saya biasa-biasa saja, iya, tidak ada bedanya. Bedanya itu satu, waktu anda hadir pada saat rakyat menangis, waktu anda hadir pada saat orang gugur sekolah, dan anda sekolahkan mereka, dan waktu anda hadir pada saat mereka susah," tutur Meki.
Di luar itu, Meki berpandangan ada satu hal yang menjadi kelebihan seorang kepala daerah atau pemimpin, yakni mereka memiliki kewenangan menjadi penentu kebijakan. Tetapi kewenangan tersebut beriringan dengan besarnya amanah dan tanggung jawab.
"You make decisions, sudah itu sudah. Jadi anda membuat keputusan yang benar jadi benar, anda membuat keputusan yang salah jadi salah karena kewenangan sudah ada di anda," kata Meki.
Kini setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan di dunia politik, Meki memiliki jurus tersendiri untuk tetap bertahan.
"Kita harus setel hati kita, mindset-nya harus disetel. Jadi anda mereka biasa bilang ini abu-abu kita tidak pusing kalau Tuhan mau kasih, kasih sudah, kalau tidak ya tidak apa-apa. Sehingga kita tidak sakit hati itu makanya di politik perlu adanya suatu istilah itu," ujar Meki.
Nantikan wawancara eksklusif lengkap Suara.com bersama Meki Nawipa yang akan tayang pada Selasa (16/7/2024) pukul 13.00 WIB.