Aqiel Shiradj Dalam Pertemuan Ribuan Jamaah Thoriqoh Shiddiqiyyah: Negara Butuh Kerukunan

Hairul Alwan Suara.Com
Minggu, 04 Agustus 2024 | 19:49 WIB
Aqiel Shiradj Dalam Pertemuan Ribuan Jamaah Thoriqoh Shiddiqiyyah: Negara Butuh Kerukunan
Mantan Ketuaa PB NU, Said Aqiel Shiradj. [istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya kesini mencari kebaikan dari Thoriqoh Shiddiqiyyah. Semoga bangsa Indonesia dan umat Islam diberi barokah, rukun dan jauh dari konflik," Sang Kiai membuka sambutan.

Kata dia, Shiddiqiyyah memiliki misi cinta tanah air dan ini sesuai misi Rosululloh. Membangun cinta sesama manusia, antar umat beragama, antar budaya dan antar bangsa.

"Tidak ada diskriminasi dimata hukum. Nabi Muhammad membangun negara bukan atas dasar agama, tapi beliau membangun negera madani," paparnya.

Menurutnya, membangun negara membutuhkan peradaban. Kata dia, barang siapa yang tidak punya tanah air maka akan dilupakan sejarah, Karena sejarah dibangun diatas tanah air.

"Negara butuh kerukunan, persatuan agar dapat beribadah dengan tenang. NKRI berdasar kebangsaan. Itulah kelebihan bangsa Indonesia. Perpindahan kekuasaan di Indonesia tidak menimbulkan konflik berkepanjangan," lanjut Kiai Aqil Sirodj sambil mengutip konflik di Timur Tengah.

Terkait peran wanita, Kiai Aqil Siradj mengutip banyak hadits. Ia menyabut, ibu adalah madrasah pertama yang mendidik generasi bangsa, banyak juga perempuan menjadi pejuang.

"Mari pertahankan kerukunan berkebangsaan, lintas budaya, lintas agama. Kesadaran beragama. Membangun iman harus dari diri sendiri. Hati selalu hadir bersama Alloh," katanya.

"Tinggi akhlak akan dihormati. Mari bangun akhlaqul karimah dan tetaplah berjuang bersama Mursyid thoriqoh Shiddiqiyyah," pungkas Kiai Aqil Sirodj.

Dalam kegiatan ini juga ditampilkan atraksi dari Perguruan Pencak Silat Cimande dan santunan untuk kaum dhuafa. Saat penutupan acara diumumkan hasil shodaqoh spontanitas berjumlah Rp200 juta. Acara tersebut pada tahun depan akan diadakan di Bengkulu.

Baca Juga: Doa Tahun Baru Hijriyah, Ini Bacaan Arab dan Latinnya, Amalkan Menjelang Malam 1 Muharram 1446 H

Pertemuan yang juga dihadiri Sang Mursyid Shiddiqiyyah, Syech Muchtarullohil Mujtaba Mu’thi kemudian Kh Aqil Sirodj, Mutasyar PBNU dan sejumlah pejabat pemerintahan dan militer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI