"Antiperspiran awal ini sangat asam jadi mereka juga sering merusak pakaian dan membuat pemakainya merasakan sensasi menyengat," tulis koresponden The Week pada artikel bertajuk A Brief of Body Odor.
Antiperspiran ini kemudian pada 1912 dikembangkan sebagai produk deodoran yang komersil. Di bawah perusahaan yang dikendalikan Edna Murphey.
Melalui iklan yang berisi propaganda bahwa keringat berlebih sebagai gangguan medis, produk deodran tersebut sukses menarik perhatian warga Amerika hingga mendatangkan keuntungan mencapai 65 ribu dollar Amerika.
Hingga tahun 1930-an dengan cepat deodoran menjadi bagian tak terpisahkan bagi warga Amerika untuk memerangi bau badan yang telah jadi problem tersendiri sejak berabad-abad silam.