
"Dia tidak hanya memotong-motong saudara laki-laki saya, dia juga memotong-motong sebuah keluarga."
Ayah Sancho mengatakan dalam dokumenter yang sama bahwa Arrieta telah mengancam putranya, setelah itu "terjadi perkelahian, dan dalam perkelahian itu terjadi kecelakaan".
Pembela menyatakan bahwa Sancho bertindak sebagai pembelaan diri yang sah setelah Arrieta mencoba memaksanya untuk berhubungan seks.
"Dia mencoba memperkosa saya, dan kami bertengkar," kata Sancho dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh harian Spanyol El Mundo.
Menurut surat kabar itu, Sancho mengatakan dia tidak segera memberi tahu polisi tentang kematian Arrieta karena dia dalam keadaan syok, dan karena itu semua adalah "kecelakaan".
Namun, seorang pengacara untuk keluarga korban, Juan Gonzalo Ospina, mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan El Mundo bahwa Sancho menjalani "realitas palsu".
"Dia terus menyangkal tanggung jawab atas apa yang dia lakukan," katanya.
Polisi Thailand, tambahnya, "telah melakukan pekerjaan yang terpuji" dalam merekonstruksi kejahatan dan menemukan bukti.
"Ketika Sancho pergi untuk melaporkan hilangnya Edwin Arrieta untuk mencari alibi, mereka sudah tahu pelaku kejahatan itu adalah dia," katanya.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Makin Ditakuti di Liga Thailand, Kini Tuntun Port FC ke Puncak Klasemen
Ospina mengatakan bahwa terbukti di persidangan pada bulan April bahwa Sancho telah membeli pisau, kantong plastik, dan perlengkapan pembersih sebelum melakukan kejahatan, dan menyimpannya di ruangan tempat pembunuhan itu terjadi.