Sebenarnya, apa isi Bab 9 buku yang disebut-sebut Hasto tersebut?
Dalam buku terjemahan cetakan keenam tahun 2019 oleh penerbit Yayasan Bung Karno - Media Pressido, Bab 9 membahas tentang percakapan Presiden pertama RI tersebut dengan tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI) Gatot Mangkupraja, ketika keduanya dalam perjalanan ke Solo semasa perjuangan kemerdekaan.
Percakapan yang tertulis pada halaman 109 buku itu adalah sebagai berikut:
“Apakah Bung Karno takut?” tanya Gatot.
“Tidak, aku tidak takut,” jawabku dengan jujur.
“Aku sudah tahu konsekuensinya begitu aku memutuskan untuk ikut dalam perjuangan. Aku juga tahu, penangkapan itu bisa terjadi kapan saja. Itu hanya soal waktu. Kita harus siap secara mental.”
“Kalau Bung, pemimpin kami, sudah siap, kami juga siap,” katanya.
Pada halaman selanjutnya, terdapat pernyataan optimisme Bung Karno bahwa seluruh musuh yang memenjarakan kaum pergerakan, akhirnya akan hancur.
“Seseorang jangan melibatkan dirinya ke dalam perjuangan hidup-mati, jika dia sebelumnya tidak insaf akan akibatnya. Pihak musuh akan mengerahkan segala daya, lagi dan lagi, agar dapat mempertahankan cengkeramannya. Tapi, sekalipun selama berabad-abad mereka menjebloskan puluhan ribu dari kita ke penjara dan dan masih saja mengirimkan kita ke tempat pembuangan yang jauh dari kehidupan manusia, saatnya akan dba bahwa mereka akan hancur dan kita akan mendapat kemenangan. Kemenangan kita adalah suatu keharusan sejarah—tidak bisa dielakkan.”
Baca Juga: Pendidikan Connie Rahakundini Bakrie: Klaim Amankan Dokumen Rahasia Hasto di Rusia
“Kata-kata itu memberikan keberanian padaku, Bung Karno,” kata Gatot.