Menurutnya, pola ini berbahaya menjelang Pemilu 2029, di mana generasi muda yang menjadi pemilih pemula dapat dengan mudah dipengaruhi melalui narasi populis.
“Anak SMP dan SMA sekarang akan jadi pemilih pemula di 2029 nanti. Jika mereka melihat program ini sebagai kebaikan pribadi tokoh tertentu, mereka jadi potential voter yang bisa memenangkan pihak-pihak tertentu,” pungkasnya.
Program MBG, meskipun memiliki tujuan mulia, membutuhkan penyesuaian dan fokus pada kebutuhan mendasar rakyat.
Tanpa evaluasi yang serius, program ini berisiko menjadi alat politik yang lebih banyak menimbulkan masalah ketimbang manfaat nyata bagi masyarakat. (Kayla Nathaniel Bilbina)