Israel-Hamas Berdamai, JK: Semestinya Sudah Dilakukan Sejak Dulu Secara Permanen

Muhammad Yunus Suara.Com
Kamis, 16 Januari 2025 | 07:51 WIB
Israel-Hamas Berdamai, JK: Semestinya Sudah Dilakukan Sejak Dulu Secara Permanen
Jusuf Kalla usai menerima kunjungan paslon Pramono Anung - Rano Karno. (Suara.com/Novian)

Suara.com - Setelah berbulan-bulan perundingan yang menemui jalan buntu, secercah harapan kini muncul dari Doha. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dilaporkan mencapai kesepakatan.

Para perunding menyelesaikan rincian terakhir, menyegel kesepakatan bersama.

Menyikapi perkembangan ini, Jusuf Kalla (JK), Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, memberikan pandangannya di sela-sela acara penutupan Retret Pemikiran London untuk Minoritas Muslim di Inggris.

JK menyebut bahwa langkah ini merupakan angin segar bagi kemanusiaan yang semestinya dilakukan sejak lama.

“Semestinya gencatan senjata ini sudah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu secara permanen. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” ujar JK, Rabu (15/1/2025).

Menurut JK, gencatan senjata adalah pintu masuk menuju penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia.

Ia menekankan bahwa nilai-nilai kemanusiaan seharusnya menjadi dasar dalam menyelesaikan konflik, bukan kepentingan politik semata.

“Apapun yang dilakukan, semua kembali ke masalah nilai-nilai kemanusiaan,” tambahnya.

Gaza: Potret Buram Kemanusiaan

Baca Juga: Adu Klaim Antara Biden dan Trump soal Gencatan Senjata Israel dengan Hamas, Siapa yang Paling Berperan?

Dalam pernyataannya, JK juga menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi di Gaza, yang menurutnya adalah potret buram nilai-nilai kemanusiaan.

Konflik berkepanjangan ini, lanjutnya, telah menciptakan luka mendalam yang sulit disembuhkan, terutama bagi rakyat Palestina yang menghadapi kekerasan setiap hari.

“Apa yang terjadi di Gaza adalah genosida yang nyata terhadap bangsa Palestina. Dunia harus bersatu untuk menghentikan ini,” tegasnya.

Pada pertengahan Juli 2024, JK bersama tim kecilnya sempat bertemu dengan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, untuk membahas solusi atas konflik yang semakin memanas pasca serangan 7 Oktober 2023.

Sayangnya, perundingan itu terhenti setelah Haniyeh terbunuh dalam serangan di Teheran pada 30 Juli 2024.

Namun, tragedi ini tidak menyurutkan langkah JK dan timnya. Dalam upaya memediasi konflik, mereka tetap melanjutkan dialog dengan kelompok Hamas dan Fatah, termasuk saat pemakaman Haniyeh di Doha pada 2 Agustus 2024.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI