AS Berencana PHK 80.000 Pekerja Urusan Veteran untuk Pemotongan Anggaran Trump

Bella Suara.Com
Kamis, 06 Maret 2025 | 13:21 WIB
AS Berencana PHK 80.000 Pekerja Urusan Veteran untuk Pemotongan Anggaran Trump
Donald Trump (Instagram)

Suara.com - Departemen Urusan Veteran (VA) Amerika Serikat berencana untuk memangkas lebih dari 80.000 pekerja dari lembaga tersebut, menurut memo internal yang dilihat oleh Reuters. Keputusan ini memicu kecaman dari kelompok veteran militer dan anggota Partai Demokrat.

Memo yang dikirim oleh Kepala Staf VA, Christopher Syrek, kepada pejabat senior lembaga tersebut pada hari Selasa menyatakan bahwa tujuan pemangkasan ini adalah untuk mengembalikan jumlah staf ke tingkat tahun 2019, yaitu sekitar 400.000 orang. Hal ini berarti sekitar 82.000 staf akan kehilangan pekerjaan.

Dalam memo tersebut, Syrek juga mengarahkan staf VA untuk bekerja sama dengan Departemen Efisiensi Pemerintah yang dikelola oleh miliarder teknologi Elon Musk dalam pelaksanaan pemangkasan ini.

Disebutkan bahwa tujuan utama kebijakan ini adalah menghilangkan pemborosan dan meningkatkan efisiensi tenaga kerja.

Skala PHK yang direncanakan di VA jauh lebih besar dibandingkan dengan pemotongan yang diusulkan di lembaga pemerintah lainnya.

Pemangkasan ini akan berdampak signifikan pada layanan yang diberikan kepada veteran militer, salah satu kelompok yang paling dihormati di AS.

Sekretaris Urusan Veteran, Doug Collins, menyampaikan pernyataan melalui video yang diunggah di platform X pada hari Rabu.

“Kini, kami berduka atas siapa pun yang kehilangan pekerjaan, dan ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi saya. Namun, pemerintah federal tidak ada untuk mempekerjakan orang. Pemerintah ada untuk melayani orang,” ujar Collins.

Namun, rencana ini mendapat kecaman keras dari berbagai pihak. Everett Kelley, kepala Federasi Pegawai Pemerintah Amerika yang mewakili 311.000 pegawai VA, menyatakan bahwa keputusan ini akan berdampak buruk bagi para veteran dan keluarga mereka.

Baca Juga: Tarif Tinggi Trump Hambat Investasi Jepang di AS, PM Ishiba Ungkap Kekhawatiran

“Mereka akan menderita tanpa perlu,” katanya.

Senator Patty Murray, anggota Partai Demokrat di Komite Alokasi Senat, mengecam kebijakan ini sebagai serangan besar-besaran dan tanpa batas terhadap para veteran oleh Presiden Donald Trump dan Musk.

Sementara itu, Ketua Partai Republik dari Komite Urusan Veteran Senat, Jerry Moran, belum memberikan tanggapan resmi terkait rencana ini.

Anna Kelly, wakil sekretaris pers Gedung Putih, menyatakan bahwa Trump akan tetap mempertahankan tunjangan veteran tetapi tidak akan menoleransi birokrasi dan pembengkakan dalam pemerintahan.

Senator Republik Lindsey Graham juga mengungkapkan keterkejutannya terhadap skala pemangkasan ini.

“Saya yakin VA dapat dikurangi, tetapi jika Anda seorang veteran dan membaca ini di koran, tentu akan membuat Anda gelisah,” ujarnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI