Dari Sekutu Jadi Rival, Kronologi Panasnya Perseteruan Jokowi vs PDIP

Bella Suara.Com
Senin, 17 Maret 2025 | 20:13 WIB
Dari Sekutu Jadi Rival, Kronologi Panasnya Perseteruan Jokowi vs PDIP
Mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) (Instagram)

"Melihat eskalasi yang terjadi, perang terbuka antara Jokowi dan PDIP kemungkinan akan terus berlanjut. Tidak menutup kemungkinan akan ada upaya saling membongkar kasus di masa mendatang," ujar Yusak dalam keterangannya, Senin (17/3/2025).

Menurut Yusak Farhan, apabila konflik ini terus berlanjut ke tahap saling membongkar kasus, maka peta politik Indonesia akan mengalami guncangan besar.

Salah satu pihak yang bisa terkena dampaknya adalah Prabowo Subianto, yang berpeluang besar menjadi presiden mendatang.

"Jika konflik ini tidak segera diredam, Prabowo akan berada dalam posisi sulit. Ia harus menghadapi tekanan dari dua kekuatan besar yang memiliki kepentingan politik yang berbeda. Jika Jokowi dan PDIP benar-benar saling membuka borok, maka stabilitas politik pemerintahan berikutnya bisa terganggu," jelasnya.

Selain itu, Yusak menilai bahwa konflik ini bisa berimbas pada dinamika di parlemen. PDIP sebagai partai terbesar di DPR masih memiliki pengaruh besar dalam perumusan kebijakan.

Jika hubungan dengan pemerintahan mendatang terus memanas, bisa jadi PDIP akan mengambil sikap oposisi yang lebih keras terhadap kebijakan eksekutif.

Upaya Rekonsiliasi atau Semakin Panas?

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda konkret dari kedua pihak untuk meredakan ketegangan.

Beberapa elite politik menyarankan agar ada upaya rekonsiliasi guna menghindari polarisasi lebih lanjut di masyarakat.

Namun, dengan berbagai dinamika yang terjadi, kecil kemungkinan bahwa PDIP dan Jokowi akan segera berdamai.

Baca Juga: Profil Ferlan Juliansyah: Lulusan SMA yang Terjerat Suap Proyek Miliaran di OKU

"Kemungkinan besar konflik ini akan terus berlanjut hingga pelantikan pemerintahan baru. Bahkan setelah itu, kita bisa melihat bagaimana perseteruan ini berkembang di berbagai level politik, termasuk dalam isu hukum dan kebijakan publik," tambah Yusak.

Publik kini menanti bagaimana langkah selanjutnya dari kedua belah pihak. Apakah akan ada titik temu yang dapat meredakan ketegangan? Ataukah justru pertarungan politik ini akan semakin sengit, berimbas pada stabilitas pemerintahan yang akan datang?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI