Hal ini memaksa BEI untuk menghentikan sementara trading halt guna mencegah kerugian yang lebih besar.
Kebijakan trading halt ini diatur dalam Surat Perintah Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor S-274/PM.21/2020 tanggal 10 Maret 2020.
![Pengunjung melhat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/18/12871-ihsg-ihsg-anjlok-bursa-efek-indeks-harga-saham-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Aturan tersebut menyatakan bahwa BEI wajib menghentikan perdagangan saham selama 30 menit jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen.
Apabila penurunan berlanjut hingga lebih dari 10 persen, perdagangan akan dihentikan kembali selama 30 menit.
Sementara itu, apabila penurunan mencapai lebih dari 15 persen, BEI dapat memberlakukan trading suspend hingga akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi setelah mendapatkan persetujuan OJK.
Penyebab Pelemahan IHSG
IHSG telah menunjukkan tren pelemahan sejak pembukaan perdagangan pagi ini. Indeks langsung terkoreksi sesaat setelah pembukaan dan mencapai posisi terendah di level 6.170.
Pelemahan ini menjadikan IHSG sebagai indeks dengan penurunan terburuk di kawasan Asia dan ASEAN pada hari ini.
Salah satu faktor utama yang mendorong pelemahan IHSG adalah sentimen net sell investor asing yang masif.
Baca Juga: Airlangga Tepis Isu Mundur dari Kabinet Prabowo: Saya Tetap Kerja!
Sepanjang tahun 2025, investor asing telah melakukan aksi jual bersih senilai Rp24 triliun di pasar saham Indonesia.
Belum ada tanda-tanda pembalikan arah ke positif, sehingga tekanan jual masih terus membayangi pasar.
Selain itu, kejatuhan harga saham-saham kapitalisasi besar turut memperberat pelemahan IHSG.
Salah satunya adalah saham DCII, yang anjlok hingga 20 persen dan memberikan kontribusi negatif sebesar 38,46 poin terhadap IHSG.
Saham-saham besar lainnya juga menunjukkan kinerja kurang menggembirakan, memperparah sentimen negatif di pasar.
Pelemahan tajam IHSG hari ini mencerminkan ketidakpastian yang masih tinggi di pasar saham Indonesia.