Prabowo Panggil Menteri-menteri Ekonomi Sepulang Kunker dari Jateng, Ada Apa?

Kamis, 20 Maret 2025 | 19:01 WIB
Prabowo Panggil Menteri-menteri Ekonomi Sepulang Kunker dari Jateng, Ada Apa?
Foto sebagai ILUSTRASI: Rapat DEN dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Rabu (19/3/2025). [Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri dan kepala lembaga di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/3) sore. Mereka yang datang merupakan para menteri dan kepala lembaga terkait bidang ekonomi.

Terpantau hadir di lokasi, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu.

Sementara itu kepala lembaga yang hadir, di antaranya Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh.

Adapun Prabowo memanggil jajaran Kabinet Merah Putih untuk menggelar rapat. Hal itu disampaikan Rosan.

"Dipanggil untuk rapat," kata Rosan.

Kunker Prabowo ke Jateng

Sebelumnya, pada siang ini Presiden Prabowo meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Prabowo mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas kerja keras seluruh kementerian, lembaga, serta pihak terkait yang telah mengawal pembangunan KEK Industropolis Batang hingga tahap peresmian. Kawasan tersebut diharapkan menjadi pusat pertumbuhan industri baru di Indonesia sekaligus mendorong transformasi ekonomi nasional berbasis hilirisasi dan industrialisasi.

"Hari ini Indonesia memiliki kawasan yang kita harapkan bisa jadi Shenzhen-nya Indonesia, insyaallah,” kata Prabowo dikutip melalui keterangan pers Sekretariat Presiden, Kamis (20/3/2025).

Baca Juga: Imbas Sahkan UU TNI, Legitimasi Prabowo Bisa Anjlok jika Acuhkan Kritik Publik: Demokrasi Mandek!

Prabowo menegaskan pembangunan KEK Batang sejalan dengan visi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga. Hal tersebut dilakukan melalui pengembangan kawasan industri modern yang mampu menarik investasi besar dan membuka lapangan kerja.

“Kita harus berani untuk mengejar apa yang telah dilakukan oleh tetangga-tetangga kita. Kita tidak boleh malu untuk belajar dari contoh yang berhasil karena tujuan kita adalah membangun kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, serta mitra internasional untuk mendukung pertumbuhan kawasan ini. Menurutnya, Indonesia sangat terbuka terhadap investasi dan kerja sama yang saling menguntungkan.

“Indonesia butuh partisipasi, butuh investasi, butuh kerja sama yang baik yang saling menguntungkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Ngurah Wirawan, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa penetapan status KEK, menjadikan kawasan tersebut memiliki daya tarik yang jauh lebih kuat bagi para investor. Status KEK juga memungkinkan kawasan ini mendapatkan berbagai insentif fiskal dan kemudahan investasi, seperti keringanan pajak dan fasilitas moneter.

"Kami sangat bersyukur dengan penetapan kami sebagai Kawasan Ekonomi Khusus akan membantu percepatan pembangunan Kawasan Industri Batang ini menjadi lebih cepat, menjadi lebih menarik bagi para investor dalam rangka peningkatan investasi asing dan investasi dalam negeri di Batang dan tentunya menambah jumlah pabrik dan aktivitas ekonomi di sini, menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi sebagaimana diharapkan oleh pemerintah," tutur Ngurah.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI