Suara.com - Kabar menghilangnya Lorra Vedder, salah satu demonstran tolak revisi Undang-Undang TNI di Gedung DPR RI pada Kamis (19/3/2025) lalu beredar di media sosial.
Lorra sempat diinformasikan tak ada kabar usai mengikuti unjuk rasa yang berakhir ricuh itu.
Terkait hal tersebut, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengonfirmasi bahwa baru saja mendapat kabar mengenai Lorra pada Jumat (21/3/2025) sore.
Anak Lorra menghubungi pihak YLBHI memastikan sang ibu dalam kondisi aman.
"Saya mau konfirmasi kalo mama (Lorra Vedder) saya dalam kondisi aman dan sedang bekerja," demikian bunyi pesan singkat anak Lorra yang dikirim kepada YLBHI.
Anak Lorra itu menyebut ibunya belum melapor soal kondisi terkini lantaran ponselnya rusak tersiram water cannon yang disemprotkan aparat saat demonstrasi berlangsung.
"Belum sempat melapor karena HP-nya mati kena water cannon," ungkapnya.
Pengacara YLBHI, Muhammad Afif mengatakan pihaknya juga awalnya sempat mencari keberadaan Lorra yang tak ada kabar hingga Jumat siang.
Ia juga masih mengumpulkan data mengenai adanya demonstran yang hilang.
Baca Juga: Massa Aksi Tolak UU TNI Berhasil Robohkan Pagar DPR, Polisi Langsung Tembak Water Cannon
"Terakhir juga tadi dini hari YLBHI sudah menyisir ke kantor Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat diinfokan tidak ada penangkapan," ungkapnya.
Saat ini pihak YLBHI juga masih terbuka apabila masih ada yang ingin mengadukan orang hilang setelah aksi unjuk rasa tolak revisi UU TNI itu.
"Sampai tadi malam tercatat mayoritas yang mengadukan terkait korban luka-luka dan hilang. Walau masih ada yang mengadukan tanpa status medis maupun status hukum," katanya.
Sebelumnya diberitakan sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang TNI di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Namun aksi sempat memanas, apparat yang melakukan pengamanan aksi menembaki massa dengan tembakan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Kamis (20/3/2025), sekitar pukul 16.00 WIB massa aksi mulai memanjat gerbang DPR. Tak hanya itu, sejumlah orang juga melempari batu dan botol ke arah dalam area DPR.