Warga Gaza Menggelar Protes Langka, Pertanyakan Kepemimpinan Hamas

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 26 Maret 2025 | 16:56 WIB
Warga Gaza Menggelar Protes Langka, Pertanyakan Kepemimpinan Hamas
Ilustrasi Kelompok Hamas di Jalur Gaza. ANTARA/Anadolu/py

Perang tersebut dipicu oleh serangan kelompok tersebut pada tanggal 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang mengakibatkan kematian 1.218 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.

Serangan militer balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 50.021 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan.

Warga Israel berujuk rasa (Foto: X@yunus_arslan_ya)
Warga Israel berujuk rasa (Foto: X@yunus_arslan_ya)

Protes warga Israel

Para pengunjuk rasa Israel kembali turun ke jalan di beberapa kota, termasuk Tel Aviv dan al-Quds, untuk mengekspresikan kemarahan mereka kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena memulai kembali perang di Jalur Gaza yang terkepung.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang Netanyahu dan koalisi yang berkuasa pada hari Rabu, menuduh mereka mengorbankan tahanan Israel yang tersisa dengan gelombang serangan udara baru alih-alih melibatkan Hamas dalam tahap kedua negosiasi gencatan senjata.

Dimulainya kembali perang semakin menunjukkan bahwa Netanyahu "tidak peduli dengan para tahanan" di Gaza, yang seharusnya dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata. Seorang pengunjuk rasa membawa spanduk di luar Knesset bertuliskan, "Masa depan koalisi atau masa depan Israel."

Harian berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di al-Quds, dengan klip video yang memperlihatkan petugas menyeret dan memukuli beberapa dari mereka.

Kelompok yang mewakili tahanan yang saat ini atau sebelumnya ditahan di Gaza mengeluarkan pernyataan yang menyerukan kesepakatan gencatan senjata segera dan menuduh Netanyahu menggunakan konflik untuk mempertahankan cengkeramannya pada kekuasaan.

Baca Juga: Israel Berulah Lagi di Gaza: Qatar Kecam Badan Penggusuran dan Perluasan Permukiman Ilegal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI