Suatu hari, di saat sang petapa tengah bertapa, ia mendengar suara pertarungan antara naga dan pasukan kerajaan Asralonaka di tengah lautan.
Pertarungan tersebut disebabkan kedua belah pihak saling mengklaim kepemilikan seorang anak perempuan yang hanyut di tengah Samudera Hindia.
Mendengar suara pertarungan itu, Tuan Tapa meninggalkan pertapaannya dan bertarung mengalahkan dua naga itu.
Bekas telapak kaki Tuan Tapa juga terpancang di batu karang yang letaknya di lereng Gunung Lampu, Tapaktuan.
Telapak kaki tersebut diperkirakan memiliki panjang sekitar 6 meter dengan lebar sekitar 2 meter.
Cerita tersebut tersebar dari mulut ke mulut hingga menjadi kepercayaan masyarakat. Bahkan menjadi ikon Kota Tapaktuan.
Sejumlah patung naga juga telah dipahat untuk mengenang kisah tersebut dan telah ditancapkan di pusat perkotaan kota itu.
Salah satu patung naga yang besar dan menjadi tujuan wisata adalah patung naga yang letaknya tepat di samping pendopo Bupati Aceh Selatan.
Sebuah patung naga dengan mulut menganga dan lidah menjulur keluar terletak di bawah sebuah bukit. Patung tersebut melambangkan kekuatan naga saat melawan Tuan Tapa.
Baca Juga: CEK FAKTA: Pendaftaran Dana Bansos Lewat Tautan di Media Sosial
Patung Naga di Aceh Selatan ini memiliki desain yang sangat mencolok dengan ukuran yang besar, menggambarkan sosok naga yang melilit di atas batu besar.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran tim Turn Back Hoax, maka postingan akun X mengenai pembongkaran patung naga di Aceh masuk kategori konten yang menyesatkan (misleading content).
Faktanya video yang dibagikan adalah rekaman pembongkaran TWM Park (Taman Wisata Matahari) yang terletak di Puncak, Bogor, Jawa Barat, bukan di Aceh.