"Perlu adanya upaya optimalisasi terhadap dana yang saat ini mengendap di beberapa BUMD, seperti halnya dana Rp300 miliar milik PAL Jaya, agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi perusahaan dan daerah," pungkasnya.
Pramono Mau Evaluasi BUMD Jakarta
Gubernur Jakarta Pramono Anung sebelumnya disebut akan memantau dan mengevaluasi seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jakarta, tidak hanya Bank DKI yang beberapa hari lalu mengalami gangguan sistem pelayanan.
“Semua kita pelajari BUMD, BUMD ini kan kita juga melihat," kata Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim seperti ditulis Antara, Rabu (16/4/2025).
Di Provinsi DKI Jakarta bukan cuma ada Bank DKI, tetapi ada beberapa BUMD lain. "Kita lihat dong pembukuannya gimana nih. Semua dalam tahap pemantauan dan evaluasi,” kata Chico.
Chico menekankan banyak BUMD yang seharusnya dapat menghasilkan keuntungan, namun justru merugi karena dikelola secara tidak profesional.
Karena itu, pihaknya terus memantau untuk memastikan tidak ada perusahaan yang terus merugi akibat pengelolaan yang tak profesional.
“Mana yang biru, mana yang berwarna merah, mana yang rugi terus. Jadi pada prinsipnya, data kelolanya harus diperbaiki," katanya.
Yang utama adalah profesionalisme. "Artinya apa? Ini BUMD asetnya juga pada banyak. Perusahannya gede-gede. Tapi kok rugi melulu? Nah ini tidak boleh terjadi lah,” kata Chico.
Baca Juga: Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta juga menyoroti pentingnya penempatan direksi yang kompeten dan bukan hasil dari politik praktis.