Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta parapihak, yakni eks pemain sirkus dan Oriental Circus Indonesia (OCI) serta Taman Safari untuk duduk bersama menyelesaikan masalah dugaan eksploitasi dan kekerasan.
Hal itu ditegaskan Sahroni usai Komisi III DPR menggelar audiensi dengan eks pemain sirkus serta pihak OCI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025).
"Saya minta tadi kalau bapak dirugikan dengan situasi ini, di sini juga merasa dirugikan dengan kondisi yang berbeda. Makanya, duduk sama-sama pak," kata Sahroni dalam audiensi.
Ia mengatakan bahwa semua pihak saling tuding saling tak terima, justru masalah akan berlarut-larut.
"Bapak merasa saya minta dari para pelapor tolong lurusin dulu jangan ngomong semau-maunya bilang dieksploitasi inilah segala macam, nanti Pak Jansen jelasin lagi. Nanti nggak selesai ini barang pak," katanya.
"Nah di sisi momen itu, Pak Jansen kiranya juga sama-sama duduk. Apa harapan Pak Jansen? Pak Jansen memang minta diklarifikasi, terbuka di media bahwa situasi ini adalah begini, misalnya, itu bisa pak. Asalkan bapak sama-sama duduk. Bapak kan mau klarifikasi, pening pala kita, pak," sambungnya.
Selain itu, Sahroni juga meminta Polda Jawa Barat memfasilitasi duduk bersama ke dua belah pihak yang bermasalah.
"So, saya minta nanti duduk sama-sama, bapak dirasa dirugikan karena 1 grup saya terkena eksploitasi berita, dirugikan kami bagaimana penyelesaiannya. Di sini, tolong penuhi dulu terkait dengan apa yang menjadi perdamaian bersama. Supaya enak pak," ungkapnya.
Lebih lanjut, ke dua belah pihak disebut sepakat dengan ide duduk bersama selesaikan masalah.
Baca Juga: Jansen Manansang Buka Suara Soal Kasus OCI: Pemain Sirkus Sulit Diawasi
"Berkenan ya duduk sama-sama, di sini juga berkenan jangan lagi ngomong diberita, udah stop diberita. Udah duduk sama-sama kalau seminggucnggak selesai datang lagi sini baru kita lapor polda, mana yang bener mana yang salah baru berlanjut prosesnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Komisi III DPR memfasilitasi mantan pemain sirkus OCI beraudiensi dengan pihak Komnas HAM, Taman Safari hingga Polda Jawa Barat.
![Mantan Pemain Sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) menyampaikan penderitaan yang dialami di depan Komisi III DPR, Senin (21/4/2025). [Tangkapan layar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/21/61185-mantan-pemain-sirkus-oriental-circus-indonesia-oci.jpg)
Salah satu mantan pemain sirkus bernama Yuli menyampaikan pengalaman pahit yang dialaminya. Ia mengaku mendapat perlakuan tidak mengenakan selama berada di sirkus tersebut.
"Kita ini semuanya kabur, pak. Kabur dari sirkus itu jadi kita memang sebisa mungkin bersembunyi dari mereka agar nggak ketangkap. Soalnya saya pernah kabur tahun 1986, saya ditangkap, dipukuli. Kakak saya pun gitu, kabur, ditangkap, dipukuli," kata Yuli.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni yang memimpin rapat menyampaikan pertanyaan kepada Fifi siapa yang melakukan penyiksaan terhadapnya.
"Tangkap, pukulin. Oleh pihak?" kata Sahroni.
"Pihak sirkus. Itu yang melakukan Pak Frans Manansang," jawab Yuli.
"Itu sudah disampaikan ke kuasa hukum," timpal Sahroni. Kemudian dijawab sudah oleh Yuli
"Waktu itu saksinya siapa?" tanya Sahroni.
"Temen-temen," kata Yuli.
Lebih lanjut, Sahroni menanyakan terkait hal yang menjadi keberatan para pemain sirkus tersebut. Sontak, Fifi menegaskan bahwa dirinya hanya ingin mencari keadilan dalam kasus yang dialaminya bersama teman-teman.
"Sekarang apa unek-unek ibu untuk disampaikan di sini di ruang inu. Apa harapan atas apa yang telah ibu terima waktu itu," kata Sahroni.
"Ya kita mencari keadilan, Pak," jawab Yuli.
"Ya kita bagaimana baiknya lah. Kita pengennya mereka diadili apa bagaimana. Soalnya kan kalau saya tidak menerima yang seperti Fifi sampai disetrum, seperti Butet dikasih kotoran gajah mulutnya," katanya.