"Jadi kalau ada orang yang bilang buat konten, saya mah tidak pernah bikin konten. Yang ada hanyalah perjalanan yang direkam oleh kamera kemudian diposting," katanya.
Mantan Bupati Purwakarta ini juga mengatakan, hal tersebut dilakukan karena kini sudah memasuki abad digital, sehingga setiap kegiatan dan pekerjaan bisa dilihat langsung oleh masyarakat.
Ketika ditanya tentang penilaian yang dilakukan sebagai bentuk pencitraan. Ia membenarkannya.
"Benar itu pencitraan, karena setiap pejabat publik harus punya citra dan citra itu harus dilakukan secara konsisten bukan pura-pura.
Ia mengatakan bahwa yang dilakukan saat ini sudah berlangsung sejak dirinya masih sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta, dan bukan baru-baru ini.
“Hidup saya dari dulu begini tanpa skenario, tanpa teks, tanpa konsep. Saguluyurna weh, nuturkeun indung suku, mengikuti ibu jari kalau dalam kehidupan fokus dan konsisten,” katanya.