Kemudian setelahnya, giliran Dedi Mulyadi mendapat giliran untuk berbicara dalam rapat memaparkan dengan memaparkan materinya.
Salah satunya, ia membalas ucapan Rudy terkait lontaran Gubernur Konten dalam rapat tersebut.
Dedi menegaskan, meski suka membuat konten ada hal yang positif yang didapatnya.
Dedi mengakui bahwa aktivitas membuat konten yang dilakukannya berdampak positif, terutama soal anggaran belanja rutin iklan.
"Dan terakhir tadi, Pak Gubernur Kaltim mengatakan 'Gubernur Konten'. Alhamdulillah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan," ujarnya.

Bahan, ia mengklaim, Pemerintah Provinsi Jabar sebelumnya mengeluarkan uang sebesar Rp50 miliar hanya untuk iklan.
Namun, ia mengatakan, pihaknya kini berhasil mengeluarkan anggaran hanya Rp3 miliar saja.
"Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp50 miliar. Sekarang cukup Rp3 miliar tapi viral terus. Terima kasih," katanya.
Untuk diketahui, kebiasaan Dedi Mulyadi membuat konten video media social (medsos) dimulai saat masih aktif menjadi anggota legislatif.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Vasektomi dalam Islam? Dijadikan Dedi Mulyadi Syarat Utama Terima Bansos
Melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Dedi Mulyadi merekam segala macam aktivitas kesehariannya baik bersama keluarga dan bertemu warga, hingga kegiatannya sebagai pejabat.
Tak heran kini kanal YouTube Dedi Mulyadi sudah memiliki 6,87 juta subscriber. Kehadiran Dedi Mulyadi di dunia YouTube mengundang prokontra. Ada yang menganggap Dedi menjadikan konten YouTube nya sebagai pencitraan.
Meski begitu, Dedi Mulyadi mengakui bahwa video yang terekam dan dipublikasikan di channel YouTube-nya sebagai bagian dari pencitraan.
"Ya benar itu pencitraan, karena setiap pejabat publik harus punya citra dan citra itu harus dilakukan konsisten, bukan pura-pura atau dadakan," kata Dedi beberapa waktu silam.