Ogah Ikuti Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Pramono: Jakarta Punya Kebijakan Sendiri

Jum'at, 02 Mei 2025 | 19:55 WIB
Ogah Ikuti Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Pramono: Jakarta Punya Kebijakan Sendiri
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berjalan usai turun di Halte Matraman, Jakarta, Rabu (30/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung angkat bicara soal adanya saran untuk mengirim siswa nakal ke barak militer. Kebijakan ini sudah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Pramono menyatakan enggan mengikuti cara Dedi itu. Sebab, pihaknya melalui Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta sudah memiliki cara lain dalam menertibkan siswa bermasalah.

Namun, ia tak merinci kebijakan apa yang akan diambil untuk menangni para siswa bermasalah.

"Jakarta punya kebijakan tersendiri. Terima kasih," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Sebelumnya, Dedi telah mengirim sejumlah siswa yang dianggap bermasalah untuk dididik di barak militer pada Kamis (1/5/2025).

Setidaknya ada 39 siswa yang telah dikirim ke Resimen Artileri Medan (Armed) 1/Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta.

Usulan Pramono untuk mengikuti cara Dedi Mulyadi disampaikan oleh Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, M Taufik Zoelkifli. Ia mengaku sepakat dengan kebijakan Dedi yang ingin mengirim siswa nakal ke barak militer untuk ikut pelatihan. Menurutnya, cara ini juga bisa diterapkan di Jakarta.

Menurut Taufik, pada dasarnya semua pelajar adalah anak yang baik. Hanya saja karena masih muda mereka punya energi berlebih yang perlu disalurkan ke kegiatan positif.

"Saya sangat setuju sekali dan sangat mendukung sekali jika para pelajar nakal, dalam tanda kutip lah nakalnya diberikan pelatihan yang sifatnya memang menyalurkan energi fisik mereka ke arah yang positif," ujar Taufik kepada Suara.com, Rabu (30/4/2025).

Baca Juga: Larang Sekolah Lakukan Pungli Jelang Kelulusan Siswa, Pramono: Bakal Saya Cek

"Pada umumnya sih sebenarnya seorang anak, seorang pelajar itu pada dasarnya baik," lanjutnya menambahkan.

Meski demikian, Taufik memberi catatan agar pelatihan yang diberikan hanya semi militer. Hal ini dilakukan untuk tak memberi kesan pemerintah mengarahkan mereka untuk berkarir sebagai aparat.

"Nah salah satunya kalau misalnya ikut pelatihan militer mungkin bukan militer penuh ya, tapi semi militer kalau militer yang penuh ya tentu saja dia harus berkarir nanti ke ABRI dan seterusnya," ucap Taufik.

Karena itu, ia menyarankan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk ikut membuat kebijakan berupa pembinaan gaya semi militer kepada para siswa nakal.

Dengan pendidikan karakter dan kegiatan positif, ia meyakini mereka tak akan lagi melakukan kegiatan negatif.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Dok. Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Dok. Pemprov Jabar)

"Jadi karena memang pelajar masih muda, mereka masih punya kelebihan energi, maka yang memang harus diarahkan adalah energinya itu. nah salah satunya kalau misalnya ikut pelatihan militer," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI