Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, angkat bicara soal perombakan jajaran direksi Bank DKI yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 pada Rabu (30/4) lalu.
Pramono Anung menyebut posisi penting di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang perbankan itu diisi oleh para profesional.
Ia mengaku tak mengenal secara personal para jajaran direksi baru kecuali Direktur Utama Agus H Widodo yang memang sudah mengisi posisi itu lebih dulu. Pramono mengklaim tak ada sosok yang merupakan titipannya untuk mengisi kursi pimpinan perusahaan plat merah tersebut.
"Jadi Bank DKI kemarin sudah RUPS dan seluruhnya diisi oleh profesional. Secara jujur saya mengatakan saya belum mengenal direksinya, yang saya kenal cuma dirutnya. Bahkan komisaris utamanya pun saya minta betul-betul dari profesional," ujar Pramono di Balai Kota, Jumat (2/5/2025).
Politikus PDI Perjuangan ini berpesan kepada jajaran direksi dan komisaris baru untuk fokus pada persiapan melakukan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) kepada publik.
Ia menargetkan, dalam waktu maksimal satu tahun saham Bank DKI sudah bisa masuk bursa.

"Mudah-mudahan dalam waktu lima, enam (bulan) atau paling lama satu tahun, Bank DKI sudah bisa IPO, dan itu sangat memenuhi syarat," kata dia.
Lebih lanjut, ia menilai kinerja Bank DKI pada 2024 sudah cukup baik. Apalagi, Bank DKI juga masih bisa membagikan dividen sebesar 32 persen dari keuntungan.
Sebelumnya diberitakan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta bidang perbankan, Bank DKI mengumumkan susunan direksi dan komisaris baru. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024.
Baca Juga: Publik Diminta Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim soal Perkembangan Pemulihan Sistem Bank DKI
Hasilnya, Anang Basuki menggantikan posisi Bahrullah Akbar sebagai Komisaris Utama.