Sempat Langka di Sumsel, Pertamina Pastikan Konsumsi BBM Subsidi Sesuai Kuota

Kamis, 08 Mei 2025 | 09:41 WIB
Sempat Langka di Sumsel, Pertamina Pastikan Konsumsi BBM Subsidi Sesuai Kuota
ILUSTRASI Mobil truk pengangkut BBM Pertamina. (Dok: Pertamina)

Suara.com - PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina memastikan konsumsi BBM subsidi masih sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah sepanjang triwulan 1 2025.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menuturkan, pendataan QR code untuk pengguna BBM bersubsidi merupakan salah satu upaya Pertamina Patra Niaga agar tepat sasaran.

“Hal ini menunjukkan bahwa distribusi dilakukan secara efisien dengan tren konsumsi yang terkendali melalui sistem pencatatan transaksi pada QR Code Program Subsidi Tepat,” kata Heppy Wulansari, dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025).

Adapun untuk realisasi penyaluran BBM subsidi hingga akhir Maret 2025 untuk Pertalite sebesar sebesar 6,84 juta KL atau 21,9 persen dari kuota 2025. Sedangkan, realisasi Solar JBT mencapai 4,19 juta KL atau 22,9 persen dari kuota 2025.

Penyesuaian harga produk Pertamina Patra Niaga berlaku mulai 1 Mei 2025 (Dok: Pertamina Patra Niaga)
Penyesuaian harga produk Pertamina Patra Niaga berlaku mulai 1 Mei 2025 (Dok: Pertamina Patra Niaga)

“Pertamina Patra Niaga terus memastikan penyaluran energi subsidi dilakukan secara tepat sasaran melalui penggunaan QR Code sesuai dengan ketentuan pemerintah,” beber Heppy Wulansari.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPH Migas, Pemerintah Daerah, Disperindag setempat, dan Aparat Penegak Hukum untuk menjaga ketersediaan energi nasional serta mencegah potensi penyimpangan distribusi,” tambahnya.

Sempat Langka di Daerah

Suplai bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar di sejumlah SPBU di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengalami gangguan serius yang menyebabkan keresahan di tengah masyarakat.

Sejak pagi hingga sore hari pada Kamis (17/4/2025), tiga SPBU utama di wilayah tersebut SPBU Batukuning, SPBU Air Karang, dan SPBU BIL Baturaja tak kunjung menerima kiriman BBM dari Depot Pertamina Baturaja. Kondisi ini membuat antrean panjang kendaraan tak terelakkan.

Baca Juga: Soal Manuver Pemakzulan Wapres Gibran, Ini Alasan Demokrat Ogah Ambil Pusing

Puluhan truk terlihat parkir di sekitar SPBU sejak subuh demi mendapatkan solar subsidi, sementara pengendara sepeda motor dan mobil pribadi harus kecewa karena tidak mendapatkan pertalite.

Rudi, seorang petugas SPBU di Baturaja, mengaku heran dengan keterlambatan suplai yang tidak biasa ini.

Ia menyebutkan bahwa biasanya pengiriman sudah tiba sejak pukul 08.00 WIB setiap hari, namun kali ini hingga lewat jam 17.00 belum ada tanda-tanda pasokan datang.

Pelayanan penjualan BBM di Rest Area saat arus mudik dan balik lebaran 2025. [Dok Pertamina]
ILUSTRASI. Pelayanan penjualan BBM di Rest Area saat arus mudik dan balik lebaran 2025. [Dok Pertamina]

Kelangkaan ini juga memaksa sejumlah warga membeli pertamax yang harganya jauh lebih mahal agar kendaraan mereka tetap bisa digunakan.

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar memicu keresahan masyarakat. Sejak Kamis pagi, 17 April 2025, antrean panjang kendaraan tampak di beberapa SPBU, seperti SPBU Batukuning, SPBU Air Karang, dan SPBU BIL Baturaja.

Namun hingga sore hari, distribusi BBM dari Depot Pertamina Baturaja belum juga datang. Kondisi ini membuat masyarakat harus memutar otak untuk tetap menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada kendaraan.

Salah satu warga, Eko, menjadi contoh nyata dari dampak kelangkaan tersebut. Sejak pagi buta, ia telah berkeliling dari satu SPBU ke SPBU lain demi mendapatkan pertalite.

Namun usahanya sia-sia. Tidak satu pun SPBU yang ia datangi memiliki stok pertalite yang bisa dibeli.

“Daripada mogok di jalan, saya beli pertamax, walau berat di kantong,” ujarnya dengan nada kecewa.

Pilihan membeli pertamax terpaksa diambilnya, meski selisih harga yang cukup tinggi menjadi beban tersendiri bagi pengeluaran harian.

Ratusan pengendara antre di jalan raya untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Kampak, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (11/12/2021). [ANTARA FOTO/Resha Juhari]
ILUSTRASI warga mengantre di sebuah SPBU karena akibat kelangkaan BBM. [ANTARA FOTO/Resha Juhari]

Situasi ini tidak hanya dirasakan oleh pengguna kendaraan pribadi. Puluhan sopir truk dan pengemudi ojek  juga terlihat terpaksa menunggu di sekitar area SPBU dengan harapan pasokan solar atau pertalite segera datang.

Sebagian besar dari mereka menggantungkan mata pencaharian pada kendaraan, sehingga ketiadaan BBM subsidi sangat mempengaruhi penghasilan mereka.

Masyarakat berharap besar pada Pertamina agar segera menyelesaikan persoalan keterlambatan distribusi ini.
Keluhan mulai ramai dibicarakan di media sosial dan forum warga lokal, menandakan keresahan yang meluas.

Mereka meminta agar sistem penyaluran BBM kembali berjalan normal, sehingga kebutuhan energi di Baturaja tidak lagi tersendat.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menyampaikan bahwa pihaknya terus memastikan ketersediaan BBM di wilayah Baturaja, Kabupaten OKU.

Hanya saja, kata dia, Pertamina saat ini tengah melakukan pengaturan penyaluran, di mana 50 persen penyaluran menggunakan Rail Tank Wagon (RTW) dari Integrated Terminal (IT) Palembang ke Fuel Terminal Baturaja dialihkan ke Fuel Terminal Lubuk Linggau untuk mendukung kebutuhan BBM di wilayah Bengkulu, sebagai bagian dari upaya menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan energi di wilayah tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan wilayah Baturaja (sisa dari 50 persen RTW), saat ini didukung penuh dengan backup suplai menggunakan mobil tangki langsung ke SPBU-SPBU di Baturaja yang juga berasal dari Integrated Terminal (IT) Palembang.

"Pertamina Patra Niaga terus berupaya memaksimalkan penyaluran BBM ke SPBU serta tidak ada pengurangan pasokan dari Pertamina dan kami tetap mengirimkan pasokan energi sesuai dengan kebutuhan harian masing-masing SPBU di Kota Baturaja," ujarnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI