Suara.com - Jagat media sosial Indonesia digemparkan oleh sebuah peristiwa memilukan yang nyaris tak dapat dipercaya. Seorang bayi ditemukan tewas setelah dikirim menggunakan layanan ojek online (ojol) ke sebuah masjid di Medan.
Peristiwa ini menjadi pembicaraan hangat setelah akun X (Twitter) @gojekmilitan mengunggah kronologi dan tangkapan pernyataan dari sang driver ojol.
Dalam unggahan tersebut, diceritakan bahwa driver ojol menerima orderan pengiriman barang seperti biasa. Tak ada yang aneh, karena yang tercantum dalam aplikasi hanyalah sebuah titik pengantaran ke area masjid, tepatnya di dekat area pemakaman.
Sesuai SOP dan aplikasi, ia mengikuti titik tersebut. Namun, siapa sangka "barang" yang dikirim ternyata adalah seorang bayi yang disembunyikan dalam tas dan ditutupi oleh tumpukan baju.
Penuturan Driver Ojol: 'Saya Kirim Sesuai Titik, Di Kuburan Ini'
Menurut penuturan driver ojol, awalnya ia tidak menyadari bahwa dalam tas tersebut terdapat bayi. "Awalnya nggak tau karena dia ditutupi pakai baju, karena dia bilang pengiriman baju," katanya.
Prosedur pengiriman pun dijalani seperti biasa. Namun, ia mulai curiga ketika penerima tak kunjung datang, dan nomor pemesan pun tak bisa dihubungi lagi.
"Karena sesuai titik bu, saya ikuti aplikasi. Titik aplikasinya di kuburan ini. Saya juga chat juga," jelasnya dalam video yang kini telah viral.
Lebih lanjut, ia mengaku sudah mencoba berkomunikasi via chat karena si pengorder enggan dihubungi lewat telepon. "Dia nggak mau ditelfon, chat aja," ucapnya.
Baca Juga: Dedy Mulyadi: Cepat Viral, Cepat Pudar?
Sang driver ojol pun membacakan ulang isi chat.
"Saya gojek ya kak, mau antar barang ya. Minta tolong stand by di lokasi."
"Iya bang saya udah sampe masjid bang. Yg masuk kuburan itu ya kak?"
"Iya taro aja di teras masjid bang, titip sama marbotnya, biar saya ambil," tulis si pengorder.
Namun, setelah chat itu, pesan berikutnya hanya centang satu. Nomor tak lagi aktif, dan driver ojol mulai merasa ada yang tidak beres.
Ketika tas tersebut diperiksa karena merasa curiga, driver ojol pun kaget bukan main. Di dalamnya, ditemukan seorang bayi yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Tubuh mungil itu terkulai kaku di dalam sebuah tas dan masih berada di atas motor.
Berita ini dengan cepat menyebar, memancing emosi publik yang mengecam keras tindakan ini. Tak sedikit yang menyebut kejadian ini sebagai salah satu bentuk kejahatan paling memilukan yang pernah terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Respons Warganet: 'Ini Bukan Sekadar Tragis, Ini Bukti Empati Sudah Hilang'
Kolom komentar media sosial penuh dengan ekspresi duka, kemarahan, dan keprihatinan mendalam. Salah satu netizen menulis,
"Napas gue sesek liat ini. Bayi. Dikirim kayak paket. Pas dibuka udah kaku. Sumpah, itu bukan cuma tragis, tapi bukti manusia udah kehilangan sisi manusianya."
Yang lain menambahkan, "Astagfirullah, Ini bukan hanya kebiadaban, tapi bentuk kekufuran terhadap amanah Allah. Anak yg mestinya ditimang, malah diperlakukan lebih hina dari barang."
Netizen juga menunjukkan simpati pada driver ojol, berharap ia tidak diperkarakan karena jelas ia tidak tahu isi paket yang dikirimnya.
"Semoga bang gojeknya gak diperkarakan karena cuma pengantar. Semoga orang tua debaynya gak bisa hidup tenang setelah ini," tulis seorang pengguna X.
Kasus ini menyisakan banyak pertanyaan, terutama soal bagaimana seseorang bisa dengan teganya memperlakukan bayi seperti barang kiriman.
Fakta bahwa pelaku mampu memesan layanan online dan mengatur skenario menunjukkan niat yang sangat terencana.
"Apakah pelakunya sedang memantau berita ini? Mestinya iya. Dia aja bisa pakai HP buat order online Gosend??? Creepy banget bayanginnya," ujar netizen lain, menunjukkan betapa kejadian ini terasa seperti cerita horor yang nyata.