Suara.com - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta, Rani Mauliani memuji kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat.
Sebab, Dedi dikenal kerap membuat konten yang berkaitan dengan kerja-kerjanya sebagai kepala daerah.
Terkait mengenai gaya kepemimpinan Dedi cocok untuk diterapkan di Jakarta atau tidak, Rany tidak dengan gamblang mengucapkannya.
Bahkan, ia menilai bahwa pembuatan konten sudah menjadi rutinitas banyak pihak.
Ia meruju pada semua kalangan, termasuk politisi juga yang kerap membuat berbagai jenis konten.
"Ya... teman-teman (media) sebenarnya bisa langsung jawab sendiri ya... Karena saat ini, rasanya bukan cuma KDM (Kang Dedi Mulyadi) deh yang suka beraktivitas dengan konten dalam giatnya sehari-hari," ujar Rany kepada Suara.com, Senin 12 Mei 2025.
"Hampir mayoritas semua kalangan bikin konten kok," lanjutnya menambahkan.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini menilai pembuatan konten video kegiatan seperti yang dilakukan Dedi Mulyadi menjadi cara efektif untuk menyampaikan kebijakan.
Publik juga bisa memberikan perhatian khusus lewat cara pembuatan video konten itu.
Baca Juga: Bukan Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, DKI Punya Cara Sendiri: Buka Perpusatakaan Sampai Malam?
"Karena memang cara yang cukup efektif dalam mendapat perhatian dari publik," ucapnya.
"Pesan pun tersampaikan dengan baik," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pramono Anung tidak akan mengikuti cara Dedi Mulyadi dalam menindak siswa 'nakal' seperti yang suka minum minuman keras, tawuran dan lainnya ke barak militer.
Pramono disebut lebih memilih pendekatan lain dengan memperbanyak kegiatan positif.
Pernyataan ini disampaikan Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyatakan bahwa Pramono punya kebijakan lain dalam mengatasi persoalan ini.
"Nggak ada (rencana kirim siswa nakal ke barak militer), Jakarta mempunyai kebijakan tersendiri terkait dengan menertibkan warga, mendidik anak-anaknya dan membina warganya," ujar Chico kepada wartawan, Senin 12 Mei 2025.
Ia mencontohkan salah satu upayanya dengan memperpanjang durasi taman-taman hingga perpustakaan di Jakarta.
Dengan demikian, mereka bisa melakukan berbagai kegiatan positif dan terhindar dari hal negatif seperti mabuk-mabukan dan tawuran.
"Kita akan menerapkan banyak hal tapi lebih memadatkan kegiatan positif, taman dibuka sampai malam artinya membuka ruang bagi anak anak untuk berkreasi di tempat yang seharusnya termasuk perpustakaan," katanya.
![Dedi Mulyadi dan Pramono Anung. Dua pemimpin provinsi tersebut kini sedang ramai diperbincangkan terkait kebijakan pemerintahannya. [Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/12/37114-dedi-mulyadi-dan-pramono-anung.jpg)
Sementara itu, Pramono Anung juga telah angkat bicara soal adanya saran untuk mengirim siswa nakal ke barak militer. Kebijakan ini sudah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Cara Lain Tertibkan Siswa
Pramono menyatakan enggan mengikuti cara Dedi itu. Sebab, pihaknya melalui Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta sudah memiliki cara lain dalam menertibkan siswa bermasalah.
Namun, ia tak merinci kebijakan apa yang akan diambil untuk menangni para siswa bermasalah.
"Jakarta punya kebijakan tersendiri. Terima kasih," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 2 Mei 2025.
Sebelumnya, Dedi telah mengirim sejumlah siswa yang dianggap bermasalah untuk dididik di barak militer pada Kamis 1 Mei 2025.
Setidaknya ada 39 siswa yang telah dikirim ke Resimen Artileri Medan (Armed) 1/Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta.
Usulan Pramono untuk mengikuti cara Dedi Mulyadi disampaikan oleh Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, M Taufik Zoelkifli.
Menurut Taufik, pada dasarnya semua pelajar adalah anak yang baik. Hanya saja karena masih muda mereka punya energi berlebih yang perlu disalurkan ke kegiatan positif.
"Saya sangat setuju sekali dan sangat mendukung sekali jika para pelajar nakal, dalam tanda kutip lah nakalnya diberikan pelatihan yang sifatnya memang menyalurkan energi fisik mereka ke arah yang positif," ujar Taufik kepada Suara.com, Rabu 30 April 2025.