Bukan Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, DKI Punya Cara Sendiri: Buka Perpusatakaan Sampai Malam?

Senin, 12 Mei 2025 | 17:46 WIB
Bukan Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, DKI Punya Cara Sendiri: Buka Perpusatakaan Sampai Malam?
Dedi Mulyadi dan Pramono Anung. Dua pemimpin provinsi tersebut kini sedang ramai diperbincangkan terkait kebijakan pemerintahannya. [Suara.com]

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung tidak akan mengikuti cara Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi dalam menindak siswa 'nakal' seperti yang suka minum minuman keras, tawuran dan lainnya ke barak militer.

Pramono disebut lebih memilih pendekatan lain dengan memperbanyak kegiatan positif.

Pernyataan ini disampaikan Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyatakan bahwa Pramono punya kebijakan lain dalam mengatasi persoalan ini.

"Nggak ada (rencana kirim siswa nakal ke barak militer), Jakarta mempunyai kebijakan tersendiri terkait dengan menertibkan warga, mendidik anak-anaknya dan membina warganya," ujar Chico kepada wartawan, Senin 12 Mei 2025.

Ia mencontohkan salah satu upayanya dengan memperpanjang durasi taman-taman hingga perpustakaan di Jakarta.

Kegiatan Positif

Dengan demikian, mereka bisa melakukan berbagai kegiatan positif dan terhindar dari hal negatif seperti mabuk-mabukan dan tawuran.

"Kita akan menerapkan banyak hal tapi lebih memadatkan kegiatan positif, taman dibuka sampai malam artinya membuka ruang bagi anak anak untuk berkreasi di tempat yang seharusnya termasuk perpustakaan," katanya.

Baca Juga: Berandai-andai Jadi Gubernur Jakarta, Dedi Mulyadi Mau Maju Pilkada DKI 2029? Begini Kata Gerindra

Sementara itu, Pramono Anung juga telah angkat bicara soal adanya saran untuk mengirim siswa nakal ke barak militer. Kebijakan ini sudah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Pramono menyatakan enggan mengikuti cara Dedi itu. Sebab, pihaknya melalui Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta sudah memiliki cara lain dalam menertibkan siswa bermasalah.

Namun, ia tak merinci kebijakan apa yang akan diambil untuk menangni para siswa bermasalah.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo. (ANTARA/Lifia Mawaddah Putri).
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo. (ANTARA/Lifia Mawaddah Putri).

"Jakarta punya kebijakan tersendiri. Terima kasih," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 2 Mei 2025.

Sebelumnya, Dedi telah mengirim sejumlah siswa yang dianggap bermasalah untuk dididik di barak militer pada Kamis 1 Mei 2025.

Setidaknya ada 39 siswa yang telah dikirim ke Resimen Artileri Medan (Armed) 1/Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI