Mau Gelar Manggarai Bersholawat, Pendekatan Agama jadi Jurus Pramono: Bakal Sukses Cegah Tawuran?

Selasa, 13 Mei 2025 | 13:32 WIB
Mau Gelar Manggarai Bersholawat, Pendekatan Agama jadi Jurus Pramono: Bakal Sukses Cegah Tawuran?
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung berencana menggelar kegiatan bernama "Manggarai Bersholawat" dalam waktu dekat. Acara ini dilakukan demi menyudahi tawuran yang kerap terjadi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung berencana menggelar kegiatan bernama "Manggarai Bersholawat" dalam waktu dekat. Acara ini dilakukan demi menyudahi tawuran yang kerap terjadi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.

Menurut Pramono, penyelesaian tawuran yang sudah seperti ajang rutin ini perlu dilakukan secara substansial.

Pramono berencana mengundang para pihak yang bertikai hingga berujung tawuran untuk membahas apa yang jadi persoalan mereka.

"Saya akan menggagas apa yang dinamakan Manggarai Bersaolawat. Saya akan undang kelompok-kelompok yang bertikai di sana. Ada RW 4, RW 5, RW berapa begitu, duduk bareng," ujar Pramono kepada wartawan di Jakarta pada Selasa (13/5/2025). 

"Karena enggak bisa hanya menyalahkan saja. Karena menurut saya cara-cara seperti itu lain," lanjutnya.

Menurut Pramono, tawuran kerap terjadi karena banyaknya pengangguran di kawasan Manggarai. Kemudian, ia juga menyoroti minimnya kegiatan positif warga seperti olahraga.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung berencana menggelar kegiatan bernama "Manggarai Bersholawat" dalam waktu dekat. Acara ini dilakukan demi menyudahi tawuran yang kerap terjadi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung berencana menggelar kegiatan bernama "Manggarai Bersholawat" dalam waktu dekat. Acara ini dilakukan demi menyudahi tawuran yang kerap terjadi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

"Salah satu faktor adalah ketidakberuntungan banyak anak-anak di sana yang mohon maaf belum punya pekerjaan tetap. Kemudian ada sarana olahraga dan sarana-sarana lain yang tidak termanfaatkan secara baik," jelasnya.

Dengan menggelar Manggarai Bersholawat, Pramono menyebut langkah yang diambil merupakan pendekatan agamis dan kultural. 

Cara ini dianggapnya lebih efektif untuk menyelesaikan persoalan kubu yang bertikai di Manggarai.

Baca Juga: Usul Program Siswa ke Barak jadi Pendidikan Nasional, JPPI Kritik Menteri Pigai: Hina Akal Sehat!

"Dengan demikian ada pendekatan kultural, keagamaan, orang dihargai. Tapi juga mereka problemnya memang banyak yang belum mendapatkan pekerjaan," beber politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI