COVID-19 Jadi Alasan? Orangtua di Spanyol Kurung Anak Sejak 2021, Kondisinya Bikin Merinding

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 14 Mei 2025 | 14:53 WIB
COVID-19 Jadi Alasan? Orangtua di Spanyol Kurung Anak Sejak 2021, Kondisinya Bikin Merinding
Ilustrasi Anak Terkurung (Freepik)

Suara.com - Polisi Spanyol menyelamatkan tiga anak dari sebuah rumah di Oviedo, Spanyol utara, setelah laporan dari warga menyebut mereka tidak pernah terlihat bersekolah selama bertahun-tahun. 

Ketiga anak tersebut dilaporkan telah dikurung di dalam rumah sejak akhir 2021, menyusul gelombang terakhir pandemi COVID-19. Hal ini tentu menjadi berita yang sangat mengejutkan.

Menurut laporan media lokal El Comercio, El Mundo, dan ABC, pihak kepolisian Oviedo mulai melakukan penyelidikan setelah menerima pengaduan dari seorang tetangga pada 14 April 2025. 

Setelah melakukan pengamatan dan pengumpulan data dari lingkungan sekitar, polisi akhirnya memasuki rumah tersebut pada 28 April 2025.

Kepala Kepolisian Oviedo, Javier Lozano, mengatakan dalam konferensi pers, “Awalnya, tidak ada yang menarik perhatian khusus.” Namun setelah penyelidikan mendalam, petugas menemukan kondisi yang mencurigakan dan memutuskan untuk bertindak.

Saat polisi tiba di rumah, ayah dari anak-anak tersebut, seorang pria warga negara Jerman berusia 53 tahun, mengizinkan mereka masuk.

Petugas mencatat bahwa sebelum memasuki rumah, masing-masing anak terlihat mengenakan tiga lapis masker yang disuruh oleh orangtuanya. 

Sang ibu, seorang wanita berkebangsaan Amerika Serikat berusia 48 tahun yang juga memiliki paspor Jerman, memperingatkan petugas untuk "berhati-hati" karena anak-anaknya disebut "sangat sakit", demikian laporan dari El Mundo.

Begitu masuk ke dalam, petugas menemukan kondisi rumah yang digambarkan sebagai tidak sehat dan membahayakan. Rumah tersebut dipenuhi dengan tumpukan sampah, obat-obatan, serta masker dalam jumlah besar. 

Baca Juga: 8 Rekomendasi Sunscreen untuk Anak-Anak, Aman dan Nggak Pedih di Mata

"Jelas tidak sehat dan dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan anak di bawah umur," jelas Lozano.

Dalam laporan yang sama, Lozano menyebut rumah itu sebagai “rumah horor.” Anak-anak dilaporkan tidur di boks bayi, dan mainan rusak seperti boneka dan monster ditemukan di kamar mereka.

Media ABC menambahkan bahwa anak-anak telah hidup di antara kotoran sejak tahun 2021. Ketiga anak tersebut terdiri dari dua anak kembar berusia 8 tahun dan satu anak berusia 10 tahun. 

Mereka dikurung di dalam rumah sejak Oktober 2021, bertepatan dengan periode ketika keluarga menyewa properti tersebut. Sejak Desember 2021, tetangga tidak lagi melihat mereka keluar rumah. 

Hanya sang ayah yang terlihat sesekali keluar untuk mengambil kiriman bahan makanan dan surat, menurut laporan El Comercio dan El Mundo.

Meskipun orangtua menyatakan bahwa anak-anak mereka "sakit," hasil penilaian awal dari petugas menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki penyakit apa pun. 

“Anak-anak itu tidak kekurangan gizi karena diberi makan,” ujar seorang agen kepada El Mundo. “Namun, mereka kotor dan sama sekali tidak terhubung dengan kenyataan.”

Ketika dibawa ke taman oleh petugas, anak-anak tersebut menunjukkan ketakutan ekstrem terhadap lingkungan luar. 

“Ketika kami membawa mereka keluar rumah ke taman, mereka bahkan tidak mau keluar. Mereka melihat siput dan menjadi gila, ketakutan,” tambah petugas tersebut.

Polisi kemudian menangkap kedua orangtua dan mendakwa mereka atas tuduhan kekerasan dalam rumah tangga berupa kekerasan psikologis dan penelantaran anak.

Kedua orangtua itu disebut menjadikan pandemi COVID-19 sebagai alasan utama untuk mengurung anak-anak mereka di dalam rumah sejak tahun 2021, meskipun pembatasan kesehatan masyarakat di Spanyol telah berakhir jauh sebelum itu.

Sampai saat ini, Departemen Kepolisian Oviedo belum memberikan komentar resmi tambahan. Sementara itu, ketiga anak telah ditempatkan di bawah pengawasan dan perlindungan otoritas layanan sosial setempat untuk pemulihan fisik dan psikologis.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI