15 Mahasiswa Trisaksi yang Demo Peringatan Reformasi Masih Ditahan Polisi

Jum'at, 23 Mei 2025 | 11:43 WIB
15 Mahasiswa Trisaksi yang Demo Peringatan Reformasi Masih Ditahan Polisi
Mahasiswa trisakti yang demo di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta masih ada yang ditahan polisi. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tadi Pak Gubernur juga menyampaikan semalam beliau udah telepon Kapolda, permintaan Mas Usman tadi kan kalau ada proses hukum bisa ditangguhkan, itu kan ranah kepolisiannya ya, cuma Pemprov dan Pak Gubernur akan melakukan apa yang semampunya untuk bisa adik-adik ini bisa cepat pulang," kata Chico.

Chico mengakui terkait proses hukum yang dijalankan merupakan ranah kepolisian. Namun, Pemprov akan mengupayakan agar mahasiswa ini tak berlama-lama mendekam di kantor polisi.

"Ya, itu kan ranahnya polisian ya. Cuma, Pemprov dan Pak Gubernur akan melakukan apa yang semampunya, untuk bisa, supaya adik-adik ini cepat bisa pulang," ujar dia.

Sejumlah mahasiswa Trisakti yang ikut aksi peringatan 27 tahun reformasi di depan Balai Kota DKI masih ditahan oleh Polda Metro Jaya hingga Kamis (22/5) siang. (Suara.com/Fakhri)
Sejumlah mahasiswa Trisakti yang ikut aksi peringatan 27 tahun reformasi di depan Balai Kota DKI masih ditahan oleh Polda Metro Jaya hingga Kamis (22/5) siang. (Suara.com/Fakhri)

Terkait tuntutan aksi kemarin, Chico menyebut mahasiswa meminta Pemprov merekemondasikan sejumlah nama pahlawan nasional dari tragedi 98.

Sebelumnya salah seorang Fungsionaris Kepresma Universitas Trisakti menyebutkan kalau para mahasiswa diinterogasi oleh polisi dengan berbagai pertanyaan.

"Kamneg (Kemanan Negara) unit 1 di tempat saya sekarang humanis, diberi makan dan minum, tapi saya kurang tahu di bilik-bilik lain bagaimana. Di interogasi kami mba, ditanya peran dan tujuan dan lain-lain," ujar Feri (bukan nama sebenarnya), kepada Suara.com, dihubungi Kamis (22/5/2025).

Selama menjalani proses interogasi, para mahasiswa itu mendapat pendampingan dari alumni serta senior-seniornya di kampus dan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Universitas Trisakti.

Terkait dengan penyebab penangkapan tersebut, Feri bercerita kalau dirinya menjadi korban kekerasan fisik saat aksi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh di depan gerbang Balai Kota. Aksi tersebut bahkan sempat juga terekam dalam video.

"Di situ adalah pemukulan pertama dari saya ke anggota (aparat) karena tiba-tiba anggota ini pegang pinggang saya. Saya reflek karena sedang kisruh di depan gerbang, saya berfikir anggota ini ingin mengamankan saya. Maka dari itu saya melawan anggota ini," cerita Feri.

Baca Juga: Polisi Ungkap Penyebab Demo Ricuh Mahasiswa Trisakti di Depan Balai Kota Berujung Penangkapan

Tak lama setelah insiden tersebut, ia mengaku rambutnya ditarik dan tubuhnya diseret ke suatu tempat dan dipukuli oleh dua orang sekaligus.

"Anggota ini tarik rambut saya, diseret, lalu dipukul oleh satu orang lagi. Jadi saya dipukul oleh dua orang. Satu orang ini menurut saya pamdal (petugas pengamanan dalam), dia pakai batik lengan panjang," tuturnya.

Feri memastikan kalau kondisinya baik-baik saja. Akan tetapi, dia tidak tahu pasti kondisi teman-temannya yang lain selama di kantor polisi yang kebanyakan berbeda bilik dengannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI