Bukan Tokoh Kaleng-kaleng, Mahkamah Partai Ngarep Ini usai Jokowi Diusulkan Maju Caketum PPP

Jum'at, 30 Mei 2025 | 18:28 WIB
Bukan Tokoh Kaleng-kaleng, Mahkamah Partai Ngarep Ini usai Jokowi Diusulkan Maju Caketum PPP
Bukan Tokoh Kaleng-kaleng, Mahkamah Partai Ngarep Ini usai Jokowi Diusulkan Maju Caketum PPP. [Suara.com/Ari Welianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Mahkamah Partai PPP, Ade Irfan Pulungan, mengatakan, masuknya nama Presiden kelima RI Jokowi menjadi kandidat calon ketua umum PPP dirasa sangat positif. 

Jokowi dianggap masih punya pengaruh elektoral yang tinggi untuk bisa membangkitkan PPP di Pemilu 2029 mendatang. 

"Pak Jokowi hari ini kita ketahui bersama masih punya elektoral yang sangat tinggi, sangat besar. Target dan tujuan PPP itu kan ke depannya adalah mengembalikan PPP di Senayan. Secara minimalnya," kata Ade kepada Suara.com, Jumat (30/5/2025). 

Ade mengatakan, PPP di tangan Jokowi bisa menjadi wadah aspirasi umat Islam. 

"Menjadikan kembali PPP sebagai aspirasi tempat wadah aspirasi umat Islam. Menjadikan kembali PPP eksis di kaca politik nasional," katanya. 

Presiden ketujuh Joko Widodo (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di depan Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025). [ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/foc]
Presiden ketujuh Joko Widodo (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di depan Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025). [ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/foc]

"Nah, ini kan perlu pemikiran yang cerdas, pemikiran yang komprehensif, tidak terjebak kepada hal hal sifatnya. Apa namanya, remeh-remeh gitu kan," sambungnya. 

Selain itu, kata dia, prinsip dan gagasan Jokowi dianggap masih luar biasa. 

"Dia pernah menyampaikan ke publik misalnya partai politik yang super TBK. Ya kan, pemikiran-pemikiran modrennya. Nah itu kan perlu kita sauti, PPP perlu kita lihat itu ada sebuah peluang," katanya. 

Jokowi Diusulkan jadi Ketum Baru PPP

Baca Juga: Keras! Felix Siauw Soroti Ucapan Prabowo soal Israel: Kita Harus Akui Penjajah? Ini Gila!

Sebelumnya, Ade menyampaikan, soal nama Presiden kelima RI Joko Widodo atau Jokowi diusulkan sebagai kandidat calon ketua umum PPP. 

Ia mengatakan, semua berawal dari keinginan PPP bangkit dari keterpurukan di Pemilu 2024. Akhirnya ada pembicaraan PPP membuka opsi untuk mengambil caketum dari eksternal juga. 

"Ya karena tadi tuh muncul nama-nama yang beredar saat ini. Nah terus ada yang mendiskusikan ya. Kenapa tidak Pak Jokowi saja? Pak Jokowi kan hari ini tidak lagi mempartai," kata Ade kepada Suara.com, Jumat. 

Ia mengatakan, usulan itu sejalan ketika Jokowi juga kekinian sudah independen. 

"Pak Jokowi kan hari ini tidak lagi menjadi presiden. Pak Jokowi kan hari ini tidak lagi memegang jabatan apapun. Jadi kan dia cukup banyak waktu. Dia saat ini independen. Tidak terikat dari kepemimpinan partai-partai tertentu," katanya. 

Belum lagi, kata dia, ada suasana kebatinan yang dimiliki Jokowi dianggap luar biasa. 

Bursa Caketum PPP

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Gus Rommy, menyampaikan, kekinian sudah 8 nama sebagai kandidat caketum PPP di antaranya 3 dari internal dan 5 dari eksternal. 

"Internal: Sandi Uno, Sekjen Arwani & Gus Yasin. Dari Eksternal: Gus Ipul, Dudung Abdul Rahman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto," ungkapnya. 

"Tentu nama-nama yang muncul tingkat agresivitasnya berbeda. Ada yang sudah sosialisasi dengan DPW atau DPC. Ada yang baru sowan para sesepuh ulama. Ada yang sudah konsolidasi. Ada yang sudah niat, kemudian ngerem. Bahkan ada yang diunggulkan tapi masih ditunggu kesediannya. Tapi setidaknya komunikasi itu ada. Baik dengan saya sendiri atau dengan pengurus DPP lainnya. Intinya, dinamika menuju muktamar ini menuju 1 arah: mencari Ketua Umum baru," sambungnya. 

Mantan Ketua PPP Romahurmuziy menilai kepemimpinan Plt Ketum Mardiono gagal sehingga tak layak dicalonkan menjadi ketum dalam muktamar partai berlambang kakbah tersebut. [Suara.com]
Mantan Ketua PPP Romahurmuziy alias Rommy. [Suara.com]

Gus Ipul Menolak 

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul merendah ketika namanya masuk dalam bursa sebagai kandidat calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) jelang Muktamar PPP tahun ini. 

Gus Ipul mengaku tak kaget namanya disebut-sebut lagi, sebab sebelumnya sudah pernah beberapa kali muncul, bahkan setiap jelang PPP Muktamar. 

"Oh saya? Oh saya selalu disebut-sebut setiap ada muktamar PPP. bukan sekarang aja ya, selalu itu disebut-sebut. Dan biasanya terus hilang gitu aja, jadi nggak usah kaget gitu," kata Gus Ipul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2025). 

Gus Ipul mengaku tak merasa memiliki kapabilitas untuk menjadi pimpinan partai. Pasalnya, dia menganggap banyak yang lebih pantas darinya untuk memimpin Partai berlambang Kakbah itu. 

"Yang kedua, saya merasa bahwa banyak yang lebih mampu untuk memimpin PPP gitu. Kader-kader internal maupun juga kader-kader eksternal ya yang punya potensi," ujarnya. 

"Tapi buat saya sendiri, saya terus terang enggak punya apa ya, kemampuan lah untuk memimpin PPP," sambungnya. 

Kendati begitu, ia mengakui memang ada sejumlah elite PPP yang coba merayunya maju sebagai caketum. 

"Ya teman-teman semua di situ ya nggak merayu lah, kadang-kadang ya ada," katanya. 

Namun ia menegaskan, lebih tertarik fokus untuk membantu Presiden RI Prabowo sebagai Mensos.

"Enggak ya diskusi-diskusi gitu aja, ini gimana ya. Sudah banyak lah di sana, saya bilang. Sudah di sana udah banyak itu, nama-nama itu udah bagus semua. Saya nggak, jangan diikut-ikutkan sudah. Saya sendiri juga lagi ini, bantu presiden," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI