Feri Amsari Bongkar Praktik Culas MK: Dari Sekian Banyak Anak Muda, Cuma Gibran Dapat Karpet Merah

Selasa, 17 Juni 2025 | 14:41 WIB
Feri Amsari Bongkar Praktik Culas MK: Dari Sekian Banyak Anak Muda, Cuma Gibran Dapat Karpet Merah
Kolase Foto Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Pengamat Hukum Tata Negara Feri Amsari. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah isu pemakzulan yang kini masih bergulir, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memuluskan jalan Gibran Rakabuming Raka maju dan terpilih menjadi wakil presiden hasil Pilpres 2024 kembali mengemuka.

Pakar hukum tata negara, Feri Amsari membongkar adanya kejanggalan soal putusan MK yang akhirnya meloloskan Gibran yang kini menjadi wapres pendamping Presiden Prabowo Subianto. Dugaan adanya kecurangan itu diungkapkan oleh Feri Amsari dalam sebuah acara diskusi yang tayang di salah satu TV nasional, belum lama ini.

Cuplikan video Feri Amsari yang mengungkit lagi soal putusan MK itu viral setelah beredar di media sosial. Salah satunya dibagikan akun X, @AbdulRachimmks pada Senin (16/6/2026) kemarin.

Berdasar video berdurasi 1 menit, 56 detik itu, pegiat antikorupsi sekaligus dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas itu menyebut jika sebagian besar orang tidak tahu jika MK tidak pernah menggelar sidang pembuktian terkait putusan perkara Nomor 90 Tahun 2023 tentang perubahan syarat usia minimal capres-cawapres dalam UU Pemilu.

"Hanya ingin menyampaikan tidak banyak yang tahu, tetapi merasa tahu. Misalnya sebagian besar di ruangan ini tidak tahu bahwa, perkara putusan MK yang mengabulkan bahwa Gibran memenuhi syarat (wapres), tidak pernah disidangkan dalam perkara pembuktian di MK," Feri Amsari sebagaimana dikutip Suara.com pada Selasa (17/6/2025).

Pengamat Tata Negara, Feri Amsari. (Suara.com/Lilis Varwati)
Pengamat Tata Negara, Feri Amsari. (Suara.com/Lilis Varwati)

Feri Amsari pun membongkar adanya kejanggalan terhadap putusan MK yang meloloskan Gibran hingga terpilih menjadi wapres.

"Enggak pernah, dari daftar langsung putusan. Apa yang mau Anda katakan soal kebohongan dan fakta baru ini?" bebernya dalam forum diskusi tersebut.

Setelah membongkar soal dugaan kecurangan putusan MK, mantan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) UNAND itu pun mengaku siap mempertanggungjawabkan ucapannya.

"Maaf Bung Feri ini bisa dipertanggunjawabkan? tanya host acara diskusi tersebut.

Baca Juga: Anak Otto Hasibuan Dicap Dungu, Rocky Gerung: Apa Pun yang Didalilkan, Jokowi Adalah Pembohong!

"Saya bertanggungjawab dunia-akhirat," tegas Feri Amsari yang disambut tepuk tangan hadirin.

Lebih lanjut, Feri Amsari pun merasa prihatin dengan adanya praktik lancung dalam proses Pemilu tersebut.

"Pertanyaannya, masih kah kita bermanis muka soal demokrasi? Saya paling menyedihkan di dalam dunia politik itu terdiri dari tiga manusia saja. Satu yang pragmatis, satu suka menjilat, satu terus bertahan dalam idealisme kesepian. Memperjuangkan yang dia yakini benar," ujarnya.

Selain itu, dia juga menyoroti banyaknya anak muda yang berprestasi tapi tidak memiliki kesempatan yang sama karena adanya permainan kotor yang dilakukan orang-orang di lingkaran kekuasaan. Dalam acara diskusi itu, Feri Amsari pun secara blak-blakan menyebut hanya Gibran dari sekian banyak anak muda yang mendapatkan karpet merah.

"Saya lihat banyak sekali anak-anak muda yang baru, yang coba menjilat sekaligus pragmatis untuk mendapatkan keuntungan. Tapi di sisi lain, saya percaya banyak anak muda yang sadar betul, banyak haknya terlanggar," beber Feri Amsari.

"Dari sekian banyak anak muda, cuma satu yang dapat karpet merah ini (jabatan wapres), yang namanya Gibran Rakabuming Raka. Saya tanyakan berapa banyak anak muda yang pintar-pintar dengan segala prestasinya. Apakah mereka dapat karpet merah ini? Banyak anak muda yang miskin, tapi tidak pernah punya kesempatan yang sama, dari pelaku-pelaku kecurangan ini," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI