Suara.com - Hakim Ketua Rosihan Juhriah Rangkuti sempat terbata-bata, suaranya terdengar bergetar saat membacakan putusan terhadap mantan Pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar.
Zarof Ricar menjadi pesakitan di kursi terdakwa terkait kasus suap dan gratifikasi berkaitan dengan vonis bebas Gregorius Ronald Tannur dalam perkara pembunuhan Dini Sera Afrianti.
“Perbuatan terdakwa mencederai nama baik serta menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya," kata Rosihan dengan suara yang bergetar menahan tangis di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).
Selain itu, pertimbangan memberatkan lainnya ialah perbuatan Zarof dinilai tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan korupsi serta bersifat serakah.
"Perbuatan Terdakwa menunjukan sifat serakah karena di masa purna bakti masih melakukan tindak pidana, padahal telah memiliki banyak harta benda," ujar Rosihan.
Di sisi lain, pertimbangan meringankan vonis ialah Zarof menyesali perbuatannya dan belum pernah dihukum. Kemudian, Zarof juga disebut masih memiliki tanggungan keluarga.
Vonis 16 Tahun Penjara
![Suasana sidang pembacaan vonis Zarof Ricar di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 18 Juni 2025. [Suara.com/Dea]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/18/73175-vonis-zarof-ricar.jpg)
Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman berupa pidana penjara selama 16 tahun terhadap mantan Pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar.
Sebab, Zarof dianggap bersalah dalam kasus suap dan gratifikasi berkaitan dengan vonis bebas Gregorius Ronald Tannur dalam perkara pembunuhan Dini Sera Afrianti.
Baca Juga: Terbukti Jadi Makelar Kasus, Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara
“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 16 tahun,” kata Ketua Majelis Hakim Rosihan Juhriah Rangkuti di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).
Selain itu, Zaeof juga dijatuhi hukuman berupa pidana denda sebesar Rp 1 miliar dengan ketentuan bila tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan.
“Menetapkan masa selama terdakwa dalam tahanan dikurangikan pidana untuk seluruhnya dari pidana yg dijatuhkan,” ujar Rosihan.
“Memerintahkan agar terdakwa tetap berada di dalam tahanan,” tambah dia.
Putusan ini lebih rendah dari tuntutan yang sebelumnya disampaikan jaksa penuntut umum (JPU) yang meninta agar Zarof dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.
Jaksa Tuntut Zarof Ricar 20 Tahun Penjara