Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi membuka gelaran Jakarta Fair 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/6/2025) malam. Digelar dalam rangka ulang tahun ke-498 Kota Jakarta, pameran akbar ini akan berlangsung hingga 13 Juli mendatang.
Di hadapan pengunjung, Pramono menyampaikan optimisme bahwa Jakarta Fair tahun ini bakal mencetak transaksi lebih tinggi dari tahun sebelumnya, meskipun durasinya lebih pendek tujuh hari.
"Sebagai Gubernur Jakarta saya berharap mudah-mudahan tahun ini transaksinya meningkat lebih dari 7,5 triliun dan yang pengunjung lebih dari 6,3 juta, walaupun waktunya berkurang tujuh hari," beber Pramono dalam sambutannya.
Jakarta Fair, atau yang akrab disebut Pekan Raya Jakarta (PRJ), menurut Pramono telah menjadi saksi perjalanan panjang perkembangan ibu kota.
Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu menyinggung sejarah PRJ yang bermula dari pameran sederhana di kawasan Monas dan kini berevolusi menjadi event berkelas nasional bahkan internasional.

"Dimulai dari pameran sederhana pada waktu itu di kawasan Monas, kini Jakarta Fair berkembang menjadi ajang pameran modern, berskala nasional dan internasional, yang menampilkan beragam produk-produk dari Indonesia," lanjutnya.
Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) era Presiden ke-7 RI, Jokowi itu juga menegaskan Pemerintah Provinsi Jakarta akan terus mendorong keberlangsungan ajang tahunan ini.
Menurut dia, Jakarta Fair bukan hanya soal belanja dan hiburan, tapi juga tentang peran strategis dalam mendongkrak ekonomi nasional dan memperluas pasar produk lokal.
"Mari kita perkuat pertumbuhan ekonomi melalui inovasi karya anak bangsa, serta perluasan akses pasar bagi pelaku usaha agar mampu bersaing di pasar global," ajaknya.
Baca Juga: Pramono Mau Revitalisasi Pasar Baru hingga Pertimbangkan Buka Rute Transjakarta
Sementara itu, Ketua Panitia Jakarta Fair 2025, Siti Hartati Murdaya, menyebut pameran yang sudah berlangsung sejak 1968 ini lebih dari sekadar event niaga. Ia menilai, PRJ adalah bentuk nyata semangat gotong royong dalam mendorong industri kreatif dan UMKM Indonesia agar bisa naik kelas.
Tahun ini, Jakarta Fair mengusung tema "Mendukung Indonesia Maju Melalui Inovasi dan Karya Bangsa Berkelanjutan", dengan subtema "Mari Kita Bersama Mengembangkan UMKM dan Industri Kreatif Lainnya agar Tumbuh Tangguh dan Mampu Bersaing di Pasar Internasional."
"Tema ini merefleksikan semangat dalam mendorong daya saing produk lokal ke ranah global, setelah mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui inovasi berkelanjutan," kata Siti.
Ratusan pelaku UMKM dari berbagai provinsi turut ambil bagian, dengan area utama di Hall C2 dan titik lainnya di berbagai penjuru arena JIExpo. Menurut Siti, kehadiran mereka menunjukkan komitmen untuk membuka ruang luas bagi pelaku usaha kecil agar bisa dikenal hingga mancanegara.
"Hal ini membuktikan komitmen untuk memberi ruang seluas-luasnya bagi pengusaha lokal, koperasi serta industri kecil, agar dapat berkembang dan dikenal hingga tingkat internasional," imbuhnya.
Tak cuma pameran produk, Jakarta Fair juga diramaikan dengan promo diskon besar-besaran, sajian kuliner khas berbagai daerah, serta konser musik harian yang menghadirkan band papan atas seperti Slank, Kotak, Last Child, The Changcuters, NDX Aka, Tipe-X, hingga Souljah.
Tiket masuk dibanderol Rp 40 ribu untuk Senin, Rp 50 ribu pada Selasa hingga Jumat, dan Rp 60 ribu untuk akhir pekan serta hari libur nasional.
Adapun jam operasional adalah pukul 15.00–22.30 WIB untuk Senin–Kamis, 15.00–23.00 WIB pada Jumat, dan 10.00–23.00 WIB untuk Sabtu dan Ahad.