Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan Bank Jakarta selaku nama baru dari Bank DKI, untuk melantai di bursa atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2026 mendatang.
Harapan itu disampaikan Pramono saat meresmikan nama dan logo baru Bank Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu 22 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Pramono menyampaikan bahwa jajaran direksi hingga komisaris Bank Jakarta harus segera menyiapkan transformasi menuju bank terbuka yang profesional dan akuntabel.
"Dan yang paling utama tugas saya kepada Direktur Utama, Komisaris Utama, dan seluruh jajaran Bank Jakarta adalah untuk mempersiapkan diri, IPO atau go public pada tahun depan," kata Pramono.
Ia menekankan bahwa IPO bukan hanya target bisnis, tetapi juga langkah strategis agar Bank Jakarta dikelola lebih profesional di bawah pengawasan publik.
"Kenapa ini saya sampaikan? Karena saya termasuk yang percaya bahwa untuk me-manage bank seperti Bank Jakarta akan lebih baik kalau di-manage, diawasi secara terbuka oleh publik," lanjutnya.
Pramono pun menyebut dirinya bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno—yang akrab disapa Bang Dul—memiliki harapan besar terhadap bank pelat merah tersebut.
“Saya secara pribadi dan Bang Dul (Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno) menaruh harapan yang tinggi sekali kepada Bank Jakarta untuk menjadi bank profesional, bank yang betul-betul dipercaya publik. Tugas utama direksi dan jajaran Bank Jakarta adalah mempersiapkan diri untuk IPO tahun depan,” ujarnya.
Menurut dia, pengelolaan yang transparan dan berlandaskan profesionalisme menjadi kunci keberhasilan Bank Jakarta agar bisa naik kelas dan bersaing secara terbuka di pasar modal.
Baca Juga: Tepat HUT ke-498 Jakarta, Bank DKI Resmi Berubah Jadi Bank Jakarta
“Bank Jakarta harus bisa secepatnya. Saya yakin Bank Jakarta bisa—kata kuncinya tetap profesionalisme dan orang-orang yang mengelola,” katanya.
Tak hanya ingin menjadikan Bank Jakarta sebagai bank daerah biasa, Pramono juga berharap bank tersebut dapat menjadi kebanggaan warga Jakarta sekaligus mampu bersaing secara global.
“Saya ingin Bank Jakarta menjadi bank yang profesional dan membanggakan warga Jakarta, serta bisa naik kelas,” ujarnya.
Sebelumnya, Pramono Anung, meresmikan perubahan nama dan logo baru Bank DKI menjadi Bank Jakarta.
![Gubernur Jakarta Pramono Anung meresmikan perubahan nama atau rebranding Bank DKI menjadi Bank Jakarta, Minggu (22/6/2025). [Suara.com/Fakhri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/22/95487-gubernur-jakarta-pramono-anung.jpg)
Peluncuran tersebut dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta, yang berlangsung di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, pada Minggu 22 Juni 2025.
Pramono menegaskan bahwa momen ini menjadi awal dari transformasi besar yang diharapkan mampu membawa Bank Jakarta menjadi lembaga keuangan yang kredibel dan kompetitif.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim pada hari ini, Minggu 22 Juni 2025 saya resmikan Call Name dan logo Bank DKI menjadi Bank Jakarta,” kata Pramono saat memberikan sambutan di hadapan jajaran direksi dan tamu undangan.
Ia menjelaskan, logo baru Bank Jakarta terinspirasi dari lidah api yang menjulang di puncak Monumen Nasional (Monas).
Sementara itu, warna merah jingga dipilih sebagai latar belakang logo karena dianggap merepresentasikan semangat dan energi baru.
Tak hanya soal tampilan, Pramono menekankan pentingnya transformasi profesional di internal Bank Jakarta. Ia pun memberikan target ambisius kepada jajaran manajemen.
“Untuk mentransformasikan diri menjadi bank yang profesional, bank yang bisa dipercaya publik yang paling utama tugas saya kepada Direktur Utama, Komisaris Utama, dan seluruh jajaran komisaris dan seluruh jajaran direksi Bank Jakarta adalah untuk mempersiapkan diri IPO dan go public pada tahun depan,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Jakarta Agus Haryoto Wibowo menegaskan bahwa rebranding ini bukan sekadar pergantian identitas visual.
Menurutnya, perubahan ini menjadi titik balik bagi arah baru yang lebih kuat dan adaptif.
“Ini adalah penanda transformasi strategis Bank DKI, perubahan yang kami lakukan tidak sekedar pada nama dan logo, tetapi mencerminkan arah baru,” ucap Agus.
Ia juga menyebut rebranding ini membawa semangat dan komitmen baru, bukan hanya untuk masyarakat Jakarta, tetapi juga untuk Indonesia secara luas.
“Semangat baru dan komitmen baru yang lebih kuat kepada masyarakat Jakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” katanya.