Ia lantas menyinggung para pengkritiknya yang keberatan atas penggantian nama rumah sakit dengan penamaan yang bernuansa kearifan lokal. Menurut Dedi Mulyadi, seharusnya para pengkritik tersebut juga mencibir Yayasan Al Ihsan ketika melakukan korupsi di bawah nama Al Ihsan.
"Nah, ada yang sebagai orang awam saya tentunya sangat bertanya. Pertanyaannya adalah kenapa saat nama Al Ihsan yang sangat sakral itu digunakan sebagai nama untuk melakukan tindak pidana korupsi, lantas para aktivis atau orang-orang yang sangat mencintai agama itu kok diam saja waktu itu ya?" pungkasnya.
Di sisi lain, nama Welas Asih yang dipilih oleh Dedi Mulyadi bukanlah tanpa alasan. Ia mengatakan agar nama tersebut lebih dekat dengan karakter warga Jawa Barat.
"Karena orang Sunda welas asih, kan lebih dekat dengan kalimat kalimat yang lebih bisa dipahami oleh masyarakat. Lalu memori, Al-Ihsan kan ada memori panjang enggak usah disebutkan memori panjangnya. Sehingga memori itu kita coba dibangun dengan brand baru," kata Dedi dilansir dari Antara, Kamis 3 Juli 2025.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi berharap dapat meningkatkan pelayanan RSUD Welas Asih setara dengan RSUP Hasan Sadikin.